Nasib Program Sarapan Gratis Jakarta: Gubernur Pramono Anung Segera Konsultasi dengan BGN

Nasib Program Sarapan Gratis Jakarta: Gubernur Pramono Anung Segera Konsultasi dengan BGN

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dijadwalkan bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, pada Rabu, 12 Maret 2025. Pertemuan krusial ini akan menentukan kelanjutan program sarapan gratis bagi siswa sekolah di Jakarta yang sebelumnya sempat terganjal restu pemerintah pusat. Ketidakpastian terkait program ini telah menimbulkan pertanyaan di kalangan publik dan menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap kesejahteraan anak sekolah, terutama di daerah kurang mampu.

Pramono Anung, dalam keterangannya di Gedung BPAD Jakarta pada Selasa, 11 Maret 2025, menekankan komitmen Pemprov DKI untuk menaati setiap keputusan yang diambil BGN. "Besok, kami akan bertemu dengan Badan Gizi Nasional, dan kami telah berkomunikasi sebelumnya. Apa pun keputusan mereka, akan kami tindaklanjuti," tegasnya. Meskipun Pemprov DKI Jakarta telah menyatakan kesiapannya untuk menjalankan program ini, masih terdapat sejumlah kendala yang perlu diatasi, termasuk kemungkinan perlunya penyesuaian mekanisme pelaksanaan program agar sesuai dengan regulasi yang berlaku di tingkat nasional.

Antisipasi terhadap berbagai kemungkinan telah disiapkan oleh Pemprov DKI. Jika program sarapan gratis tidak mendapat persetujuan penuh dari BGN, maka Pemprov DKI telah menyiapkan alternatif lain, yaitu mengalokasikan anggaran yang telah disiapkan untuk merenovasi sejumlah kantin sekolah di Jakarta. "Ada dua alternatif yang telah kami siapkan, apa pun putusannya," ujar Pramono. Langkah ini menunjukkan keseriusan Pemprov DKI untuk tetap memberikan dukungan terhadap peningkatan gizi dan kesejahteraan siswa sekolah di Jakarta, meskipun dengan pendekatan yang mungkin berbeda.

Prioritas tetap diberikan kepada sekolah-sekolah yang berada di daerah kumuh dan membutuhkan bantuan paling mendesak. "Terutama di kelompok masyarakat atau sekolah-sekolah yang tidak mampu di tempat-tempat seperti itu," jelas Pramono. Namun, detail teknis seperti jumlah sekolah yang akan mendapatkan bantuan dan mekanisme penyaluran bantuan, masih akan dibahas lebih lanjut setelah menerima arahan resmi dari BGN. "Jumlah sekolah dan teknis pelaksanaannya akan kami finalisasi setelah mendapatkan arahan dari BGN. Kami akan rapat setelah ini," pungkas Pramono.

Pertemuan antara Gubernur Pramono Anung dan Kepala BGN Dadan Hindayana ini diharapkan dapat memberikan kepastian terkait nasib program sarapan gratis di Jakarta. Keputusan yang diambil akan berdampak signifikan terhadap ribuan siswa sekolah di Jakarta, khususnya mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu dan membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung proses belajar mengajar mereka. Publik menantikan hasil pertemuan tersebut dan berharap solusi terbaik yang dapat memberikan manfaat optimal bagi kesejahteraan anak-anak Jakarta.