KMP Pulo Tello Kembali Beroperasi Setelah Terjebak Cuaca Ekstrem, Prioritaskan Evakuasi Medis
Setelah dua minggu terhenti akibat cuaca buruk yang melanda perairan Bengkulu, Kapal Motor Penumpang (KMP) Pulo Tello akhirnya diizinkan berlayar kembali pada Jumat, 6 Juni 2025 pukul 17.00 WIB. Keberangkatan kapal ini sangat dinantikan, terutama bagi ratusan penumpang yang telah lama tertahan di Pulau Enggano.
Radmiadi, Kepala Supervisi PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Bengkulu, mengonfirmasi bahwa keputusan untuk memberangkatkan kapal diambil setelah menerima rekomendasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan bahwa kondisi cuaca telah membaik dan badai telah mereda. "KMP Pulo Tello akhirnya bisa berlayar setelah dua minggu tidak dapat beroperasi," ujarnya.
Prioritas utama dalam pelayaran kali ini adalah evakuasi medis. Dari ratusan penumpang yang diangkut, enam di antaranya membutuhkan penanganan medis segera. Mengingat kondisi Pelabuhan Pulau Baai yang masih dalam tahap pengerukan akibat sedimentasi, KMP Pulo Tello tidak dapat merapat langsung ke dermaga. Sebagai gantinya, kapal akan berlabuh di tengah laut, di luar area pelabuhan. Penumpang kemudian akan dipindahkan menggunakan kapal-kapal kecil yang telah disiapkan oleh ASDP untuk menuju Pelabuhan Pulau Baai.
Untuk memastikan penanganan medis yang cepat dan tepat bagi para penumpang yang sakit, pihak pelabuhan telah menyiagakan empat unit ambulans. Setibanya di pelabuhan, para penumpang yang membutuhkan perawatan medis akan segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Kondisi Pelabuhan Pulau Baai sendiri masih dalam proses pemulihan akibat dampak sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan. Pengerukan terus dilakukan untuk memulihkan kedalaman pelabuhan dan memastikan kelancaran aktivitas pelayaran di masa mendatang. Upaya ini diharapkan dapat meminimalkan dampak cuaca buruk terhadap jadwal pelayaran dan memastikan konektivitas antara Pulau Enggano dan Kota Bengkulu tetap terjaga.