PO Bin Ilyas Pecat Sopir Usai Video Manuver Berbahaya Bus Viral
PO Bin Ilyas Pecat Sopir Usai Video Manuver Berbahaya Bus Viral
Baru-baru ini, sebuah video yang memperlihatkan bus pariwisata PO Bin Ilyas melakukan manuver berbahaya di jalan tol menjadi viral di media sosial. Video tersebut menunjukkan bus tersebut melakukan atraksi oleng yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan membahayakan pengguna jalan lainnya. Kejadian ini telah menimbulkan keprihatinan publik dan memicu reaksi cepat dari pihak PO Bin Ilyas Pariwisata.
Melalui akun Instagram resminya, @binilyaspariwisata, pada Selasa (11/03/2025), PO Bin Ilyas menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada seluruh masyarakat Indonesia atas insiden yang dilakukan oleh salah satu sopirnya. Pernyataan tersebut menekankan penyesalan atas tindakan tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh oknum sopir tersebut dan menyatakan bahwa tindakan tersebut sangat membahayakan keselamatan banyak orang. Pihak PO Bin Ilyas menegaskan bahwa seluruh penumpang dalam rombongan tersebut telah kembali dengan selamat.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, PO Bin Ilyas Pariwisata mengambil tindakan tegas dengan langsung memecat sopir yang bersangkutan. Sopir tersebut dicopot dari kewenangan mengemudikan unit bus dan tidak akan diberikan izin mengemudi lagi untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Langkah tegas ini menunjukkan komitmen PO Bin Ilyas dalam memprioritaskan keselamatan penumpang dan pengguna jalan lainnya serta dalam menegakkan standar keselamatan berkendara.
Lebih lanjut, Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, memberikan penjelasan mengenai bahaya manuver oleng yang dilakukan oleh bus. Beliau menjelaskan bahwa bus, mengingat dimensi dan momentumnya yang besar, sangat rentan kehilangan keseimbangan, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi. Manuver oleng, bahkan pada kecepatan rendah, berpotensi mengakibatkan kecelakaan serius. Jika bus sampai terbalik, hal tersebut mengindikasikan hilangnya keseimbangan akibat faktor rolling yang tidak mampu dikendalikan pengemudi. Kecepatan tinggi menjadi faktor utama penyebab kecelakaan jenis ini.
Sony Susmana menekankan pentingnya penguasaan teknik berkendara yang aman bagi para pengemudi bus. Pengemudi harus memahami karakteristik bus yang mereka kemudikan untuk mengantisipasi potensi kehilangan kestabilan. Ia menyayangkan masih adanya pengemudi yang melakukan manuver berbahaya seperti mengebut dan melakukan manuver oleng, meskipun risiko kecelakaan yang sangat tinggi sudah jelas terlihat. Sony menambahkan bahwa kunci keselamatan berkendara terletak pada pemahaman kendaraan dan keterbatasannya, dikombinasikan dengan pelatihan safety driving yang memadai.
Insiden ini menjadi pengingat penting akan perlunya penegakan disiplin dan standar keselamatan yang ketat dalam industri transportasi darat. Pihak berwenang dan perusahaan transportasi perlu bekerja sama untuk memastikan seluruh pengemudi terlatih dengan baik dan mematuhi peraturan lalu lintas untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Pendidikan dan pelatihan safety driving yang berkelanjutan menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan berkendara yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan.
Kesimpulan: Tindakan tegas PO Bin Ilyas dalam memecat sopir yang melakukan manuver berbahaya patut diapresiasi. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pihak terkait untuk senantiasa memprioritaskan keselamatan dan meningkatkan standar keselamatan berkendara.