Semarak Idul Adha, Pondok Pesantren Al-Fath Sukabumi Gelar Tradisi Sate 100 Meter
Perayaan Idul Adha di Pondok Pesantren Al-Fath, Sukabumi, pada Jumat (6/6/2025) diwarnai dengan tradisi unik dan meriah, yakni pembuatan sate sepanjang 100 meter oleh para santri. Asap mengepul dan aroma sate yang dibakar memenuhi halaman pondok pesantren, menciptakan suasana kebersamaan dan kegembiraan.
Sejak sore hari, para santri dan santriwati dengan antusias bergiliran memanggang sate dari daging hewan kurban. Jajaran pemanggang sate membentang sepanjang 100 meter, mulai dari gerbang utama hingga aula pondok pesantren. Kegiatan ini menjadi tontonan menarik dan simbol kebersamaan di antara para santri.
Menurut KH Fajar, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fath, tradisi membuat sate saat Idul Adha telah menjadi agenda tahunan yang dinanti-nantikan. Pada Idul Adha 1446 Hijriah ini, Pondok Pesantren Al-Fath menyembelih sejumlah hewan kurban, terdiri dari 5 ekor sapi, 1 ekor kerbau, dan 19 ekor domba. Hewan-hewan kurban tersebut berasal dari sumbangan para donatur, keluarga yayasan, dan juga dari masyarakat dermawan yang mempercayakan penyembelihan hewan kurban mereka di lingkungan pondok pesantren.
"Kami ingin memberikan kebahagiaan kepada para santri, khususnya mereka yang yatim piatu dan berasal dari keluarga kurang mampu. Karena mereka tidak bisa pulang kampung dan tidak memiliki orang tua, kami mengadakan kegiatan yang menggembirakan ini," ujar KH Fajar.
Daging hewan kurban yang telah diolah menjadi sate dan masakan lainnya, kemudian dibagikan kepada para santri dan juga masyarakat sekitar. Hal ini sebagai wujud kepedulian sosial dan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
"Kegiatan ini juga sebagai syiar Islam, yang mengajarkan untuk saling membantu dan peduli terhadap sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Setidaknya, setahun sekali mereka bisa menikmati daging," imbuh KH Fajar.
Perayaan Idul Adha di Pondok Pesantren Al-Fath tidak hanya menjadi momen penting bagi para santri, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat sekitar. Tradisi sate 100 meter ini menjadi simbol kebersamaan, kegembiraan, dan semangat berbagi di hari raya Idul Adha.