Perasaan Bangga Alya Rohali Saat Sang Putri Diterima di UI dengan Program Ganda
Kebahagiaan terpancar dari wajah presenter senior Alya Rohali atas keberhasilan putri keduanya, Diarra Annisa Rachbini, yang diterima di Universitas Indonesia (UI) melalui jalur talent scouting. Diarra akan menempuh pendidikan di program Ilmu Komunikasi dengan skema double degree, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi keluarga.
Menurut Alya, Diarra juga diproyeksikan untuk melanjutkan studi semester kelimanya di luar negeri. Alya Rohali mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas pencapaian putrinya. Ia mengatakan bahwa Diarra diterima melalui jalur undangan, yang menurutnya lebih menantang daripada tes tertulis. Keluarga telah merencanakan strategi ini sejak awal, berkaca pada keberhasilan anak pertama mereka, Adjani, yang juga berhasil masuk UI melalui jalur serupa. Alya menyadari bahwa persaingan dalam tes tulis sangat ketat, sehingga mereka fokus pada nilai rapor Diarra.
Keberhasilan Diarra merupakan hasil dari kerja keras dan perencanaan matang selama masa SMA. Sejak kelas 10, Diarra telah menargetkan untuk masuk UI melalui jalur undangan dan secara konsisten menjaga nilai akademiknya. Selain itu, Diarra juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan mengumpulkan berbagai sertifikat pendukung, termasuk sertifikat internasional. Ia bahkan menyiapkan motivation letter khusus untuk meyakinkan panitia seleksi bahwa ia layak diterima di jurusan Ilmu Komunikasi.
Diarra mengungkapkan bahwa minatnya pada Ilmu Komunikasi tumbuh sejak SMP, karena ia menyukai interaksi dengan orang lain. Ketertarikannya semakin berkembang setelah ia mengenal lebih dalam bidang-bidang seperti periklanan dan humas, yang relevan dengan kegiatan organisasinya selama sekolah. Pengalaman ini memberikan Diarra keyakinan bahwa Ilmu Komunikasi adalah bidang yang tepat untuknya.
Alya Rohali menekankan bahwa pilihan jurusan sepenuhnya datang dari Diarra. Sebagai orang tua, Alya hanya memberikan dukungan dan arahan agar Diarra memiliki rencana yang matang untuk mencapai tujuannya. Ia mengajarkan anak-anaknya bahwa segala sesuatu harus terencana dengan baik, sehingga mimpi dapat menjadi arah untuk mencapai tujuan. Alya tidak pernah memaksa anak-anaknya untuk menjadi apa yang ia inginkan, melainkan menyerahkan pilihan kepada bakat dan minat mereka.
Diarra merasa gugup sekaligus bersemangat untuk memulai kehidupan sebagai mahasiswa baru UI. Ia menyadari bahwa lingkungan kampus akan berbeda dan lebih kompleks dari segi akademik, namun ia sudah tidak sabar untuk memulai petualangan barunya. Program double degree yang akan membawanya kuliah di luar negeri pada semester kelima menjadi pengalaman yang sangat dinantikan.
Alya Rohali merasa bersyukur atas semua yang telah dicapai oleh Diarra. Ia berharap putrinya dapat mendalami communication skills dan meraih apa yang diinginkannya. Dukungan keluarga dan keteguhan niat telah mengantarkan Diarra menuju dunia akademik dengan gemilang.