Petani Dayak Kalbar Harapkan Pelatihan dari Polri Guna Tingkatkan Produktivitas Jagung

Dewan Adat Dayak Kalimantan Barat Dorong Peningkatan Kapasitas Petani Jagung Melalui Pelatihan

Koordinator Wilayah Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Barat, Ayandi, menyampaikan aspirasinya agar Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dapat berperan aktif dalam memajukan sektor pertanian jagung di wilayahnya. Ia berharap Polri dapat memfasilitasi pelatihan-pelatihan intensif bagi para petani jagung, khususnya kelompok tani, guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bercocok tanam jagung yang efektif dan efisien. Usulan ini muncul seiring dengan peningkatan produksi jagung di Kalbar, yang salah satunya diinisiasi melalui program pembinaan dari Polri.

Ayandi menjelaskan bahwa selama ini, para petani jagung di Kalbar memiliki keterbatasan pengetahuan mengenai teknik bertani yang baik dan benar, termasuk penggunaan teknologi modern, pupuk, dan pestisida yang sesuai dengan standar pemerintah. Keterbatasan ini berdampak pada hasil panen yang kurang optimal. Ia mencontohkan, sebelum adanya pendampingan dari Polri, hasil panen jagung per hektare lahan hanya berkisar antara dua hingga tiga ton. Namun, dengan adanya kehadiran Polri yang terjun langsung ke lapangan, memberikan semangat, dan menumbuhkan gotong royong, hasil panen dapat meningkat signifikan menjadi enam hingga tujuh ton per hektare.

Dukungan untuk Swasembada Pangan dan Harapan Bantuan Alsintan

Ayandi juga menyampaikan kebanggaannya atas terselenggaranya kegiatan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II yang berpusat di wilayahnya. Ia mengapresiasi kehadiran Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam acara tersebut. DAD Kalbar mendukung penuh misi Asta Cita pemerintah, terutama program swasembada pangan. Untuk mendukung keberhasilan program ini, Ayandi berharap pemerintah dapat memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern kepada kelompok-kelompok tani, serta memastikan ketersediaan pupuk dan pestisida yang memadai.

Ayandi menekankan pentingnya modernisasi pertanian untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Ia menjelaskan bahwa dengan metode pertanian modern, petani akan lebih mudah dalam proses penanaman hingga panen, sehingga produksi dapat dilakukan lebih cepat dan hasilnya lebih efektif. Ia juga menyoroti bahwa pertanian konvensional membutuhkan tenaga kerja yang besar dan biaya yang tinggi. Oleh karena itu, ia berharap setiap kelompok tani dapat diberikan mesin panen jagung dan mesin pemipil jagung untuk mempermudah, mempercepat, dan mengefektifkan proses panen.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menghadiri acara panen raya jagung serentak kuartal II di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Prabowo merasa bangga dapat melanjutkan produksi pangan dengan panen raya jagung yang diinisiasi Polri itu. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga membeberkan capaian panen raya jagung kuartal II yang mencapai 2,54 juta ton.