DPR Apresiasi Kontribusi Polri dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan Nasional

Anggota Komisi III DPR RI, Martin Daniel Tumbelaka, menyampaikan apresiasi atas peran aktif Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam mendukung program kedaulatan pangan nasional. Dukungan ini dinilai sebagai langkah konkret dan responsif terhadap kebutuhan bangsa.

"Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polri yang ikut hadir dan aktif mengambil peran nyata dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Ini menunjukkan bahwa Polri semakin responsif dan adaptif terhadap kebutuhan bangsa," ujar Martin kepada media.

Apresiasi ini muncul seiring dengan keterlibatan Kapolri dalam mendampingi Presiden dalam acara panen raya jagung di Bengkayang, Kalimantan Barat. Martin menilai kehadiran Polri di tengah-tengah petani, mulai dari membantu penanaman hingga distribusi hasil panen, merupakan transformasi besar dari pendekatan keamanan menuju pendekatan kesejahteraan.

"Ketika institusi kepolisian hadir di tengah-tengah petani, membantu penanaman, pengelolaan lahan, hingga distribusi hasil panen, itu bukan hal kecil. Itu transformasi besar dari pendekatan keamanan menuju pendekatan kesejahteraan," jelasnya.

Martin menekankan bahwa ketahanan pangan adalah fondasi bagi stabilitas sosial dan keamanan nasional. Kontribusi Polri di sektor ini memperkuat posisinya sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan bangsa, tidak hanya dari sisi keamanan, tetapi juga dari aspek ekonomi rakyat.

Polri juga tercatat telah memberdayakan lebih dari 136.000 kelompok tani untuk mengelola lahan. Pada kuartal I 2025, panen jagung mencapai 118.975 ton dari 16.656 hektare lahan. Sementara pada kuartal II, hasil panen meningkat signifikan, yaitu antara 1,78 hingga 2,54 juta ton.

"Ini kerja konkret, bukan simbolik. Ini bentuk bahwa negara hadir, dan Polri menjadi bagian penting dari kehadiran itu," tegas Martin.

Untuk mendukung produktivitas petani, Polri telah menyalurkan bantuan berupa alat penguji kesuburan tanah, alat pemipil jagung, alat penguji kadar air, dan alat pengering ke berbagai wilayah Polda, termasuk Kalbar, Jatim, Sulsel, NTB, dan Bengkulu.

Martin berharap sinergi antara Polri dan sektor pertanian dapat terus diperluas ke daerah-daerah lain agar manfaatnya semakin merata di seluruh Indonesia.

"Program ini sangat baik dan sejalan dengan semangat pemerataan pembangunan. Saya berharap sinergi seperti ini bisa terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak pihak demi memperkuat ketahanan pangan nasional," imbuhnya.

Sebelumnya, Kapolri telah menyampaikan komitmen Polri dalam mendukung program kedaulatan pangan, menargetkan penanaman jagung di lahan seluas 1 juta hektare selama tahun 2025.

"Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami, di tengah padatnya tugas kenegaraan, Bapak Presiden Republik Indonesia berkenan hadir untuk menyapa langsung para petani sekaligus memberikan semangat bagi kita semua untuk mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia," ujar Jenderal Sigit.

Saat ini, terdapat 445.600 hektare lahan siap tanam serta 922.700 hektare lahan perhutanan sosial yang sedang dalam tahap verifikasi. Jika seluruh lahan tersebut dapat dimanfaatkan, target 1 juta hektare dapat terlampaui.

Polri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional melalui berbagai upaya nyata di lapangan. Sinergi antara Polri dan sektor pertanian diharapkan dapat terus ditingkatkan untuk mencapai hasil yang lebih optimal.

Dukungan ini meliputi:

  • Pendampingan petani
  • Penyediaan sarana dan prasarana
  • Pengamanan distribusi hasil panen

Dengan dukungan Polri, diharapkan produksi pertanian dapat meningkat dan ketahanan pangan nasional dapat terjamin.