Perpustakaan Bung Karno di Blitar: Lebih dari Sekedar Gudang Buku, Sebuah Monumen Sejarah dan Arsitektur
Perpustakaan Bung Karno di Blitar: Simbol Warisan Intelektual dan Arsitektur Unik
Perpustakaan Bung Karno yang terletak di Jalan Kalasan, Kota Blitar, bukanlah sekadar tempat penyimpanan buku. Bangunan megah bertaraf internasional ini merupakan perwujudan nyata dari penghormatan terhadap Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, dan warisan intelektualnya yang begitu kaya. Diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, putri Bung Karno, perpustakaan ini berperan vital dalam menjaga dan melestarikan gagasan-gagasan sang Proklamator bagi generasi mendatang. Kompleks ini, yang berdampingan dengan Makam Bung Karno, menjadi destinasi penting bagi siapapun yang ingin memahami perjalanan hidup dan pemikiran sang tokoh monumental.
Arsitektur dan Seni yang Memukau
Keunikan Perpustakaan Bung Karno tidak hanya terletak pada koleksi buku dan arsipnya, tetapi juga pada arsitektur dan karya seni yang menghiasi setiap sudut bangunan. Dua karya seni ikonik menjadi pusat perhatian: patung Bung Karno yang gagah berdiri di tengah Gedung A lantai 1, dan relief dinding yang mengisahkan perjalanan hidup sang Proklamator. Relief ini membentang indah di sepanjang pinggir kolam menuju area makam, menjadikannya sebuah narasi visual yang memikat. Di dalam ruangan, lukisan Bung Karno yang tampak hidup dari berbagai sudut pandang menambah kekayaan estetika perpustakaan ini.
Caroline Ciwendro, dalam artikel ilmiahnya 'Kajian Terapan Eko-Interior pada Objek Rancang Bangun Karya Baskoro Tedjo', menganalisis desain bangunan yang simetris dan terpusat. Pilar-pilar beton menjadi tulang punggung struktur, membagi bangunan menjadi dua bagian yang seimbang. Dinding luar, setebal 30 cm, memadukan batu candi Padalarang dan kaca bening, menciptakan kontras yang menarik antara ketahanan material tradisional dan transparansi modern. Sementara itu, dinding dalam ruangan dibiarkan dengan cat tembok putih minimalis, memberikan nuansa tenang dan fokus pada koleksi buku.
Lantai di area luar, termasuk jembatan penghubung, menggunakan pebble wash, kombinasi beton dan kerikil yang memberikan tekstur alami. Di dalam ruangan, lantai terbuat dari kayu jati, keramik, dan granit, mencerminkan perpaduan antara kehangatan material alami dan kemewahan material modern. Perabotan perpustakaan, yang didominasi material multipleks dan MDF berlapis HPL bermotif kayu dengan rangka besi, memberikan sentuhan elegan dan fungsional. Tangga dengan pegangan stainless steel menambah nilai estetika modern pada bangunan.
Lebih dari Sebuah Perpustakaan: Warisan Nasional
Perpustakaan Bung Karno di Blitar lebih dari sekadar tempat membaca dan belajar. Ia merupakan sebuah monumen hidup yang menyatukan sejarah, arsitektur, dan seni menjadi satu kesatuan yang utuh. Bangunan ini menjadi bukti nyata akan pentingnya melestarikan warisan intelektual dan budaya bangsa, serta menjadi tempat bagi generasi mendatang untuk mempelajari dan mengapresiasi pemikiran dan perjuangan Bung Karno dalam membangun Indonesia.
- Secara keseluruhan, kompleks ini menjadi bukti nyata dari komitmen untuk menjaga warisan Bung Karno sebagai aset berharga bangsa Indonesia.
- Keberadaannya menjadi destinasi penting bagi para peneliti, akademisi, dan masyarakat umum yang ingin lebih memahami sejarah dan pemikiran Bung Karno.
- Desain arsitektur yang unik dan penggunaan material berkualitas tinggi memberikan nilai estetika yang tinggi pada bangunan tersebut.