Polisi Cirebon Amankan Sembilan Anggota Geng Motor Terkait Perusakan Rumah Warga
Aparat kepolisian Resor Kota Cirebon berhasil mengamankan sembilan orang yang diduga terlibat dalam aksi perusakan rumah warga. Penangkapan ini dilakukan setelah serangkaian penyelidikan terkait laporan mengenai aktivitas kelompok yang meresahkan di wilayah tersebut.
Kombes Sumarni, Kapolresta Cirebon, mengungkapkan bahwa para pelaku yang diamankan merupakan anggota dari sebuah kelompok yang dikenal dengan nama Plumbon Geng Star. Kelompok ini teridentifikasi setelah serangkaian aksi mereka yang meresahkan, termasuk pelemparan batu ke rumah warga yang menyebabkan kerusakan. Menurut keterangan yang diperoleh dari pihak kepolisian, insiden tersebut bermula dari perselisihan antar kelompok yang kemudian berujung pada aksi vandalisme.
"Kami telah mengamankan sembilan orang yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut," ujar Kombes Sumarni. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa kelompok ini tergolong sebagai kelompok lokal yang aktivitasnya dikoordinasikan melalui media sosial. Fenomena ini menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian karena menunjukkan bagaimana kelompok-kelompok kecil dapat terorganisir dan melakukan tindakan yang merugikan masyarakat.
Berdasarkan pengakuan para pelaku, aksi pelemparan batu tersebut awalnya ditujukan kepada kelompok lawan mereka, yang dikenal dengan nama Mogu. Namun, akibat kesalahan sasaran, batu tersebut mengenai rumah warga dan menyebabkan kerusakan. Beberapa anggota kelompok yang diamankan masih di bawah umur, sementara yang lainnya sudah dewasa. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pihak kepolisian dalam menangani kasus ini, mengingat adanya aspek hukum yang berbeda dalam penanganan pelaku anak-anak.
Sebelumnya, aksi kelompok ini sempat viral di media sosial setelah terekam oleh kamera CCTV. Dalam rekaman tersebut, terlihat sekelompok orang memasuki pemukiman warga dan melakukan tindakan yang meresahkan, termasuk menyisir rumah dan toko. Salah satu rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan akibat lemparan batu yang memecahkan kaca jendela. Selain itu, warga juga mengalami teror secara langsung, dimana beberapa warga yang hendak pergi ke pasar dikejar oleh anggota kelompok tersebut.
Kompol Sudarman, Kapolsek Weru, menjelaskan bahwa insiden tersebut diduga berawal dari kesalahpahaman. Korban yang dikejar oleh kelompok tersebut ternyata hanya warga biasa yang sedang menuju pasar. Karena korban berhasil bersembunyi, pelaku kemudian melampiaskan kemarahan dengan merusak rumah warga. Pihak kepolisian saat ini masih terus mengumpulkan bukti-bukti dan memeriksa rekaman CCTV guna mengidentifikasi pelaku lainnya yang mungkin terlibat dalam kejadian tersebut. Warga setempat pun semakin waspada dan bersiap menjaga lingkungannya dari ancaman serupa. Aparat keamanan terus meningkatkan patroli di wilayah rawan untuk mencegah kejadian serupa, sementara proses hukum terhadap pelaku yang sudah diamankan terus berjalan.