Penemuan Piramida Kuno di Gurun Yudea Ungkap Misteri Periode Helenistik

Gurun Yudea, yang membentang di wilayah Israel dan Tepi Barat, kembali menyimpan kejutan bagi dunia arkeologi. Sebuah struktur piramida berusia sekitar 2.200 tahun telah ditemukan, memicu spekulasi dan membuka lembaran baru dalam pemahaman kita tentang sejarah wilayah tersebut, khususnya periode Helenistik.

Penemuan ini menjadi sorotan utama karena kompleksitas struktur dan artefak yang ditemukan di sekitarnya. Tim arkeolog dari Israel Antiquities Authority (IAA) menggambarkan situs ini sebagai salah satu penggalian paling kaya dan menarik yang pernah mereka temukan di Gurun Yudea. Struktur piramida tersebut dibangun dari batu-batu besar, masing-masing berbobot ratusan kilogram, menunjukkan keterampilan konstruksi yang luar biasa pada masanya.

Penggalian awal telah mengungkap sejumlah besar artefak berharga, termasuk:

  • Dokumen Sejarah: Berupa tulisan-tulisan kuno pada papirus, yang berpotensi memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan peristiwa pada masa itu.
  • Koin Perunggu: Dicetak pada masa pemerintahan penguasa Yunani, memberikan petunjuk tentang hubungan politik dan ekonomi wilayah tersebut.
  • Senjata Kuno: Menunjukkan adanya aktivitas militer atau pertahanan di lokasi tersebut.
  • Perabotan Kuno: Memberikan gambaran tentang kehidupan sehari-hari dan budaya masyarakat yang mendiami wilayah tersebut.

Fungsi pasti dari struktur piramida ini masih menjadi misteri. Beberapa teori yang berkembang meliputi:

  • Menara Penjaga: Sebagai bagian dari sistem pertahanan untuk melindungi wilayah tersebut.
  • Monumen: Dibangun untuk memperingati peristiwa penting atau tokoh penting.
  • Benteng Pemungut Pajak: Sebagai pusat administrasi dan pengumpulan pajak dari para pelancong yang melintas.

Lokasi piramida, sekitar tiga kilometer di selatan Masada, menunjukkan bahwa situs tersebut mungkin memiliki hubungan strategis dengan benteng terkenal tersebut. Penemuan ini juga menantang hipotesis sebelumnya yang mengaitkan struktur tersebut dengan periode Bait Suci Pertama. Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa piramida ini dibangun pada periode Helenistik, ketika tanah Israel berada di bawah kekuasaan Ptolemeus dan Seleucid.

Tim arkeolog kini tengah fokus pada penelitian mendalam terhadap artefak dan dokumen yang ditemukan. Analisis terhadap tulisan pada papirus diharapkan dapat mengungkap tujuan pembangunan piramida, serta memberikan informasi lebih lanjut tentang kehidupan dan budaya masyarakat pada masa itu. Penemuan ini menjanjikan untuk mengubah pemahaman kita tentang sejarah Gurun Yudea dan periode Helenistik di wilayah tersebut.

Unit Pencegahan Perampok secara sistematis menyurvei gurun di sepanjang tebing sepanjang 2,8 km, dan menemukan sekitar 900 gua. ribuan benda langka ditemukan, termasuk gulungan yang sengaja disembunyikan. Para arkeolog menyebut, menemukan piramida ini adalah penemuan yang tak terduga.

Eitan Klein, salah satu arkeolog utama, meyakini bahwa dokumen papirus yang ditemukan mungkin berisi catatan pajak. Penemuan catatan tertulis dari masa lampau sangat langka, dan merupakan impian setiap arkeolog