Kisah di Balik Wafatnya Ustaz Yahya Waloni: Percakapan Pagi dan Semangat Terakhir di Mimbar

Meninggalnya Ustaz Muhammad Yahya Waloni saat menyampaikan khotbah Jumat di sebuah masjid di Makassar, Sulawesi Selatan, meninggalkan duka mendalam. Sebelum kejadian tersebut, Ustaz Yahya sempat berbagi cerita dengan sang istri, Fipil Filawati, mengenai kondisi fisiknya dan rencana dakwah yang telah disusun.

Menurut penuturan Fipil, Ustaz Yahya telah berada di Makassar selama lima hari sebelum wafat. Kedatangannya adalah bagian dari safari masjid dengan tujuan mengumpulkan donasi untuk pembangunan masjid. Selama berada di Makassar, Ustaz Yahya berkeliling masjid sambil memberikan ceramah. Fipil melihat suaminya dalam kondisi yang prima dan tidak menunjukkan keluhan kesehatan yang berarti.

Namun, sehari sebelum kejadian tragis itu, Ustaz Yahya sempat mengungkapkan keraguannya kepada sang istri. "Pagi aja dia bilang, 'kira-kira aku kuat nggak khotbah?' Gitu aja," ujar Fipil, menirukan percakapan terakhirnya dengan almarhum.

Fipil juga menambahkan bahwa agenda Ustaz Yahya pada Hari Raya Idul Adha sangat padat. Beliau sempat menjadi khatib Idul Adha di kawasan Jalan Rajawali Makassar. Namun, perjalanan dakwah Ustaz Yahya harus terhenti di Masjid Darul Falah Makassar. Beliau tiba-tiba ambruk saat menyampaikan khotbah Jumat di masjid tersebut.

"Intinya bapak khotbah Idul Adha, lanjut khotbah Jumat, (kemudian) pingsan, udah itu aja," kata Fipil.

Fipil menjelaskan bahwa suaminya memiliki riwayat penyakit jantung. Namun, penyakit tersebut sudah lama tidak dikeluhkannya. "Sebelumnya ada riwayat jantung bengkak, kan. Tapi, lagi nggak kondisi kayak gitu. Cuman pusing aja," ungkapnya.

Jenazah Ustaz Yahya diterbangkan ke Jakarta untuk dimakamkan.

Syahruddin Usman, Ketua Masjid Darul Falah Makassar, menceritakan kronologi kejadian tersebut. Menurutnya, Ustaz Yahya meminta jadwal untuk memberikan ceramah di masjid tersebut. "Dia minta jadwal di sini, maka kita berikan kesempatan," kata Syahruddin.

Ustaz Yahya hadir dan menyampaikan khotbah dengan semangat seperti biasanya. "Sudah khotbah pertama, semangat, (materi khotbah ustaz Yahya) menyampaikan tentang ketauhidan," tuturnya.

Namun, saat memasuki khotbah kedua, Ustaz Yahya terlihat mulai melemah. Tidak lama kemudian, beliau tiba-tiba jatuh di atas mimbar. "Begitu sudah duduk, (masuk) khotbah kedua, menyampaikan (ceramah) beberapa menit, langsung jatuh," jelas Syahruddin.

Syahruddin mengaku tidak melihat tanda-tanda yang mencurigakan sebelum kejadian tersebut. Dia hanya merasakan perbedaan dalam penyampaian khotbah kedua Ustaz Yahya. "(Khutbah pertama) kalau kita mendengar suaranya sehat kan. Lantang. Nanti di khotbah keduanya mulai agak reda," imbuhnya.

Rasyid, seorang jemaah masjid, menambahkan bahwa rangkaian salat Jumat tetap dilanjutkan saat Ustaz Yahya tidak sadarkan diri. Ustaz Yahya sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tidak tertolong.

"Dibawa ke Rumah Sakit Bahagia, baru kita lanjut salat," ungkap Rasyid. Jenazah Ustaz Yahya kemudian dibawa kembali ke Masjid Darul Falah Makassar. Pihak keluarga datang untuk mengurus pemulangan dan pemakaman jenazah di Jakarta.