Eskalasi Perseteruan Trump dan Musk: Dari Kritik RUU hingga Saling Serang di Media Sosial
Perpecahan Aliansi: Trump dan Musk Bersitegang Terkait RUU Kontroversial
Dahulu sekutu, kini rival. Hubungan antara mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan CEO SpaceX-Tesla, Elon Musk, mengalami keretakan yang signifikan. Perpecahan ini mencapai puncaknya setelah Musk secara terbuka mengkritik Rancangan Undang-Undang (RUU) "One Big Beautiful Bill" (BBB) yang diajukan oleh Trump.
RUU BBB, yang diajukan pada 16 Mei 2025, bertujuan untuk merevisi sejumlah kebijakan di berbagai sektor, termasuk ekonomi, sosial, lingkungan, dan pertahanan. RUU ini dipandang sebagai upaya rekonsiliasi yang dapat mengubah ketentuan terkait pajak dan anggaran negara. Namun, RUU tersebut menuai kontroversi karena dinilai berpotensi meningkatkan defisit negara.
Kronologi Perseteruan
Konflik antara Trump dan Musk mulai memanas pada 3 Juni 2025, ketika Musk melalui platform media sosial X, mengecam RUU BBB sebagai "menjijikan" dan mengkritik pihak-pihak yang mendukungnya. Kritik ini memicu serangkaian serangan balik dari Trump dan memperdalam jurang pemisah antara keduanya.
- 3 Juni 2025:
- Musk menyebut RUU BBB sebagai RUU baru yang "menjijikan" di X.
- 4 Juni 2025:
- Musk mengkritik RUU BBB melalui serangkaian postingan di X, menyatakan bahwa RUU ini akan merugikan AS dan melampaui penghematan biaya yang telah dicanangkan.
- Trump mengunggah screenshot postingan Musk tentang pengunduran dirinya dari posisi DOGE di Truth Social.
- 5 Juni 2025:
- Musk setuju dengan pernyataan bahwa mayoritas anggota Partai Republik menolak RUU BBB.
- Musk memuji postingan lama Trump tentang ketidaksukaannya terhadap kebijakan kenaikan pagu utang AS.
- Musk menyindir anggaran AS yang tidak seimbang dan berpotensi menimbulkan defisit.
- Trump menyatakan kekecewaannya terhadap tindakan Musk dan mengakui bahwa hubungan mereka sedang "retak".
- Musk menyindir RUU BBB dengan mengganti kata "Big" menjadi "Slim", mengkritik anggaran ekstra yang dianggap tidak perlu.
- Musk mengklarifikasi bahwa ia tidak pernah melihat dokumen RUU BBB selama menjabat sebagai ketua DOGE.
- Musk menyebut Trump tidak tahu berterima kasih dan mengklaim bahwa Trump tidak akan menjadi presiden tanpa bantuannya.
- Musk menyindir dengan mengganti kata "Beautiful" menjadi "Ugly", karena RUU BBB akan meningkatkan defisit AS hingga 2,5 triliun dollar AS.
- Musk mengunggah postingan singkat "Kill Bill", mengajak pengikutnya untuk menolak RUU BBB.
- Musk berencana untuk membuat partai politik baru di AS.
- Trump menyebut Musk "gila" dan meminta Musk untuk mengundurkan diri, serta menghapus kebijakan mobil listrik.
- Musk mengonfirmasi bahwa ketidaksetujuannya terhadap RUU BBB tidak terkait dengan subsidi pemerintah di industri EV.
- Musk mengeklaim bahwa Trump terlibat dalam kasus perdagangan seks Jeffrey Epstein.
- Trump mengatakan tidak khawatir jika Musk berkhianat dan mengklaim bahwa RUU BBB dapat memberikan efisiensi hingga 1,6 triliun dollar AS.
- Musk mengancam akan menghentikan misi SpaceX Dragon.
- Musk setuju dengan pemakzulan terhadap Trump.
- Musk memprediksi bahwa tarif pajak yang diterapkan Trump akan menyebabkan resesi ekonomi.
- Sekretaris Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan bahwa Musk menggunakan isu Epstein sebagai alasan atas ketidaksukaannya terhadap RUU BBB.
- Musk menarik kembali ancamannya untuk menghentikan misi SpaceX Dragon.
- 6 Juni 2025:
- Trump mengatakan tidak peduli dan tidak ingin berbicara dengan Musk.
Dampak Perseteruan
Perseteruan antara Trump dan Musk berdampak signifikan pada harga saham Tesla. Saham perusahaan tersebut mengalami penurunan sejak konflik memanas pada 3 Juni 2025. Selain itu, muncul laporan yang menyebutkan bahwa Trump berencana menjual mobil Tesla yang ia beli sebelumnya.
Trump juga dilaporkan menduga bahwa Musk menggunakan obat peredam stres dan kesehatan mental bernama ketamin, yang memicu lontaran kekesalannya di media sosial. Musk membantah dugaan ini, meskipun ia mengakui pernah mengonsumsi ketamin beberapa tahun lalu.
Konflik antara Trump dan Musk menunjukkan perpecahan yang mendalam di antara tokoh-tokoh berpengaruh di Amerika Serikat. Dampak dari perseteruan ini masih akan terasa dalam beberapa waktu mendatang.