Kobaran Api Kembali Menyala di Bekas Kebakaran Penjaringan
Api Kembali Berkobar di Lokasi Kebakaran Penjaringan
Jakarta Utara digegerkan dengan kembalinya kobaran api di lokasi bekas kebakaran yang melanda Penjaringan. Insiden ini terjadi pada Sabtu siang (6/6/2025), menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga sekitar.
Menurut pantauan di lapangan, sumber api berasal dari puing-puing sisa kebakaran yang belum sepenuhnya padam. Material mudah terbakar yang tertinggal di antara reruntuhan rumah warga menjadi pemicu utama kembalinya api. Warga setempat dengan sigap bahu-membahu memadamkan kobaran tersebut menggunakan peralatan seadanya seperti ember berisi air. Upaya mereka membuahkan hasil, dan api berhasil dipadamkan, menyisakan kepulan asap di udara.
Siswoyo, Wakil Ketua RW 04 Kampung Rawa Indah, mengungkapkan bahwa bara api yang masih tersembunyi menjadi penyebab utama kejadian ini. "Karena masih ada bara api, kena kayu, jadi nyala kembali," ujarnya di lokasi kejadian. Tumpukan barang-barang bekas yang belum dievakuasi dari lokasi kebakaran turut memperparah situasi, menjadi bahan bakar tambahan bagi kobaran api.
Sebelumnya, petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara telah berjuang selama hampir 12 jam untuk memadamkan kebakaran besar yang melanda ratusan rumah di kawasan padat penduduk Kampung Rawa Indah, Kapuk Muara, Penjaringan. Proses pemadaman yang dimulai pada Jumat siang (6/6/2025) baru dapat diselesaikan pada Sabtu dinihari (7/6/2025) pukul 00.16 WIB.
Kepala Seksi Operasi Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman, mengonfirmasi bahwa proses pemadaman awal dimulai pada pukul 12.27 WIB dan baru rampung sepenuhnya pada pukul 00.16 WIB keesokan harinya. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya penanganan pasca-kebakaran yang komprehensif, termasuk memastikan tidak ada bara api yang tersisa dan mengevakuasi seluruh material mudah terbakar dari lokasi kejadian. Kejadian ini menggarisbawahi perlunya kewaspadaan dan tindakan preventif untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.