PKS Setujui Revisi Sejarah Nasional dengan Syarat Objektivitas dan Fakta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan dukungan terhadap wacana penulisan ulang sejarah nasional yang digagas oleh Menteri Kebudayaan. Dukungan ini diberikan dengan catatan bahwa proses penulisan ulang harus dilakukan secara objektif, proporsional, dan berdasarkan fakta yang akurat.

Presiden PKS, Al Muzzammil Yusuf, menyampaikan pandangan ini usai menghadiri acara pemotongan hewan kurban di Kantor DPTP PKS, Jakarta Selatan. Ia menekankan bahwa pembaruan sejarah adalah hal yang lazim dan perlu dilakukan secara berkala untuk memastikan narasi yang disajikan relevan dan komprehensif.

"Kita berharap tentu penulisan sejarah dari waktu ke waktu, semangat objektifitas, proporsional, mencakup semua aspek, semua daerah, semua tokoh kita hargai dan tentu harus faktual ya," ujar Muzzammil kepada wartawan. Ia menambahkan, pelibatan berbagai pihak dan pakar dalam proses penulisan ulang sangat penting untuk menghindari bias dan memastikan representasi yang adil dari berbagai perspektif sejarah.

Muzzammil juga menanggapi latar belakang Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, sebagai lulusan sastra dari Universitas Indonesia. Ia meyakini bahwa pengalaman dan keahlian Fadli Zon di bidang sastra akan memberikan pertimbangan yang matang dalam proses penulisan ulang sejarah. "Pak Fadli Zon jurusan sastra di UI, saya di politik. Jadi, kalau beliau berpikir tentang penulisan sejarah, apalagi beliau juga Menteri Kebudayaan kita, tentu dengan pertimbangan yang matang, semua pakar akan dilibatkan, semua pihak bisa berkontribusi," katanya.

Sebelumnya, Fadli Zon menyampaikan wacana mengenai perlunya penulisan ulang sejarah nasional dengan nuansa positif. Tujuannya adalah untuk memperkuat persatuan bangsa dan menghindari narasi sejarah yang dapat memicu konflik atau perpecahan. Wacana ini kemudian memicu diskusi publik tentang potensi bias dalam penulisan sejarah.

Muzzammil menjelaskan, dukungan PKS terhadap penulisan ulang sejarah didasarkan pada keyakinan bahwa setiap bangsa perlu memperbarui dan menyempurnakan narasi sejarahnya secara berkala. Ia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan narasi sejarah, baik dari segi tokoh, wilayah, maupun peristiwa yang diceritakan.

"Kita dukung penulisan sejarah setiap bangsa memang sering, biasa untuk di-update, disempurnakan. Kita dukung, tidak ada masalah, sejauh objektifitas, keterlibatan semua pihak, saya kira Pak Fadli Zon akan memperhatikan itu," kata Muzzammil.

Fadli Zon sebelumnya menyatakan bahwa penulisan ulang sejarah dengan fokus pada pencapaian dan prestasi masa lalu dapat menjadi instrumen pemersatu bangsa. Ia juga menegaskan bahwa tujuan penulisan sejarah bukanlah untuk mencari-cari kesalahan di masa lampau, melainkan untuk membangun identitas dan kebanggaan nasional.