Mitosomania Merajalela di TikTok: Panduan Awal bagi Keluarga untuk Menghadapinya

Fenomena mitomania, atau kebiasaan berbohong patologis, tengah menjadi perbincangan hangat di platform TikTok. Banyak pengguna media sosial yang berbagi pengalaman mereka berinteraksi dengan individu yang menunjukkan kecenderungan tersebut. Kondisi ini, yang ditandai dengan kebohongan kompulsif dan seringkali tidak disadari, dapat menimbulkan tantangan tersendiri bagi orang-orang terdekat penderitanya.

Menanggapi fenomena ini, seorang psikolog klinis, Angellia Lestari Christiani, menekankan pentingnya peran keluarga dalam memberikan dukungan dan empati kepada individu yang diduga mengalami mitomania. Keluarga, sebagai lingkungan terdekat dan paling berpengaruh, dapat menjadi garda terdepan dalam membantu individu tersebut mengatasi kebiasaan berbohong yang sulit dikendalikan. Namun, Angellia mengingatkan agar keluarga tidak tergesa-gesa dalam memberikan diagnosis atau menghakimi tanpa adanya evaluasi profesional dari psikolog atau psikiater.

Lantas, langkah-langkah awal apa yang dapat diambil oleh keluarga ketika mencurigai adanya anggota keluarga yang menunjukkan gejala mitomania? Berikut adalah beberapa panduan yang disarankan:

  • Observasi Perilaku Secara Cermat: Sebelum menarik kesimpulan, luangkan waktu untuk mengamati pola perilaku individu tersebut secara seksama. Perhatikan frekuensi kebohongan yang diungkapkan, konteks di mana kebohongan tersebut muncul, dan responsnya terhadap situasi yang berbeda. Identifikasi apakah ada konsistensi dalam pola perilakunya.
  • Memahami Alasan di Balik Kebohongan: Penting untuk disadari bahwa kebohongan yang diungkapkan oleh individu dengan mitomania seringkali bukan didasari oleh niat jahat. Kebohongan tersebut mungkin merupakan mekanisme pertahanan diri, respons terhadap trauma atau luka batin di masa lalu yang belum terselesaikan. Cobalah untuk memahami akar permasalahan yang mendasari perilaku tersebut.
  • Hindari Konfrontasi Langsung: Mengonfrontasi kebohongan secara langsung dapat memicu respons defensif dari individu dengan mitomania. Alih-alih menuduh atau menghakimi, komunikasikan kepedulian Anda secara lembut dan jelas. Sampaikan bagaimana perilaku tersebut memengaruhi Anda dan orang-orang di sekitarnya.
  • Tetapkan Batasan yang Sehat: Merawat individu dengan mitomania dapat menguras emosi dan energi. Penting untuk menetapkan batasan yang sehat bagi diri sendiri. Kenali batasan Anda dan jangan ragu untuk meminta bantuan profesional jika merasa kewalahan.
  • Konsultasi dengan Psikolog: Jika perilaku individu tersebut mulai mengganggu hubungan dengan orang lain atau berdampak signifikan pada kualitas hidupnya, pertimbangkan untuk mengajaknya berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Profesional kesehatan mental dapat memberikan evaluasi yang komprehensif dan merancang rencana perawatan yang sesuai dengan kebutuhan individu tersebut.

Mitomania adalah kondisi kompleks yang membutuhkan pendekatan yang hati-hati dan penuh pengertian. Dengan dukungan keluarga, terapi yang tepat, dan kesadaran diri, individu dengan mitomania dapat belajar untuk mengelola kecenderungan mereka dan membangun hubungan yang lebih sehat dan jujur.