Siklon Tropis Alfred di Queensland: Dampak Minim, Waspada Tetap Dijunjung Tinggi
Siklon Tropis Alfred di Queensland: Dampak Minim, Waspada Tetap Dijunjung Tinggi
Meskipun prediksi awal menyebutkan potensi kerusakan signifikan akibat Siklon Tropis Alfred di negara bagian Queensland, Australia, dampak yang dirasakan oleh warga, termasuk warga negara Indonesia, ternyata relatif minim. Badan Meteorologi Australia telah mengeluarkan peringatan dini terkait hujan lebat dan badai petir di Queensland dan bagian utara New South Wales seiring dengan sisa-sisa siklon yang masih bergerak. Lebih dari 200.000 rumah dan bisnis mengalami pemadaman listrik, dan peringatan banjir darurat telah diberlakukan. Namun, pengalaman di lapangan menunjukkan dampak yang lebih ringan dari yang diperkirakan.
Rosalia Pertiwi, seorang warga Indonesia yang tinggal di Goodna, dekat Brisbane River, menggambarkan angin yang berhembus sebagai “tidak parah-parah banget,” mengatakan bahwa kekhawatiran utama justru tertuju pada hujan deras yang tanpa henti dan potensi banjir. Pengalaman banjir besar pada tahun 2022 telah mengajarkannya pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan, termasuk memiliki generator sebagai antisipasi pemadaman listrik. Hal senada juga disampaikan oleh Nadya Nofita, warga Indonesia lainnya yang berdomisili di Wellington Point. Ia merasakan dampak siklon yang “tidak separah” yang dibayangkan, meskipun mengalami pemadaman listrik selama beberapa hari. Ketiadaan akses internet dan televisi sempat menimbulkan kekhawatiran, namun berkat persiapan matang, pasokan makanan terjamin. Kekhawatiran Nadya justru beralih pada potensi dampak jangka panjang seperti jalan yang terputus, air tercemar, dan keterlambatan pemulihan pasokan listrik.
Persiapan yang matang menjadi kunci keselamatan warga Indonesia di tengah ancaman siklon. Peringatan dini dari pemerintah Australia dan Badan Meteorologi terbukti efektif. Warga memanfaatkan informasi tersebut untuk melakukan berbagai langkah antisipatif. Nadya, misalnya, memindahkan bahan bangunan dan membersihkan area sekitar rumahnya sebelum siklon tiba. Rosalia juga telah membeli bahan pokok, menyiapkan aktivitas anak-anak di rumah, dan memeriksa kondisi rumahnya, termasuk memastikan generator siap pakai. Pengalaman banjir tahun 2022 menjadi pelajaran berharga bagi mereka.
Liana Partogi, pemilik restoran Indonesia di Brisbane, juga menceritakan pengalamannya menghadapi siklon. Meskipun restorannya terletak hanya satu kilometer dari Sungai Brisbane, ia bersyukur karena terhindar dari banjir. Langkah pencegahan yang diambil, seperti memasang karung pasir di sekitar restoran, terbukti efektif. Namun, penutupan restoran selama beberapa hari mengakibatkan kerugian pendapatan. Ia juga menjelaskan kesulitan dalam operasional karena penutupan transportasi umum dan pembatalan reservasi oleh pelanggan.
Kesimpulannya, meskipun Siklon Tropis Alfred tidak menimbulkan dampak sedahsyat yang diperkirakan, peristiwa ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Peringatan dini, persiapan yang matang, dan pengalaman masa lalu menjadi faktor kunci bagi warga Indonesia di Queensland untuk melewati siklon ini dengan relatif aman. Kejadian ini juga menjadi pengingat betapa pentingnya sistem peringatan dini yang efektif dan kesadaran masyarakat untuk selalu waspada dan siap menghadapi berbagai kemungkinan.
Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Peringatan dini yang efektif dari Badan Meteorologi Australia.
- Persiapan warga negara Indonesia yang matang dalam menghadapi siklon.
- Dampak siklon yang lebih ringan dari yang diperkirakan.
- Pengalaman banjir tahun 2022 sebagai pembelajaran berharga.
- Kerugian ekonomi akibat penutupan usaha selama siklon.
- Pentingnya asuransi dan langkah-langkah mitigasi bencana.