Haji Ramah Lansia: Otoritas Imbau Jemaah Usia Lanjut Delegasikan Ritual Lempar Jumrah
Ibadah haji adalah panggilan suci yang membutuhkan persiapan fisik dan mental yang prima. Bagi jemaah haji lanjut usia (lansia), pelaksanaan rukun dan wajib haji, khususnya lempar jumrah, dapat menjadi tantangan tersendiri. Mempertimbangkan kondisi fisik jemaah lansia, Pembimbing Ibadah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah, Aswadi, mengimbau agar mereka tidak memaksakan diri untuk melaksanakan lempar jumrah secara langsung.
Menurut Aswadi, jemaah haji lansia yang telah melaksanakan murur (mabit dengan cara melintas di Muzdalifah) sebaiknya memanfaatkan waktu di Mina dengan beristirahat dan menjaga ketenangan. Jarak yang jauh menuju tempat jamarat dan potensi tersesat saat kembali ke tenda dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Sebagai solusi, Aswadi menyarankan agar jemaah lansia mewakilkan lempar jumrah kepada jemaah lain yang lebih kuat atau kepada petugas haji. Perwakilan ini dapat dilakukan oleh ketua regu, ketua rombongan, teman se-kloter, atau petugas haji yang bersedia membantu.
"Keabsahan ibadah haji tetap terjaga meskipun lempar jumrah diwakilkan," tegas Aswadi. Ia menambahkan, prioritas utama adalah menjaga kesehatan jemaah agar dapat kembali ke Tanah Air dengan selamat dan berkumpul kembali dengan keluarga. Untuk itu, jemaah haji diimbau untuk memanfaatkan keringanan (rukhsah) yang diberikan dalam pelaksanaan lempar jumrah.
Aswadi menjelaskan bahwa lempar jumrah dapat dijamak atau digabungkan pelaksanaannya. Jemaah tidak perlu setiap malam pergi ke Jamarat untuk melempar. Mereka dapat menggabungkan lemparan untuk tanggal 11 dan 12 Zulhijah pada hari yang sama. Dengan demikian, beban fisik dapat dikurangi secara signifikan.
"Mengapa kita harus mempersulit diri dengan bolak-balik ke Jamarat dan berpotensi tersesat? Ujung-ujungnya hanya akan menyulitkan diri sendiri dan orang lain," ujarnya.
Sebagai informasi tambahan, setelah melaksanakan lempar jumrah pada tanggal 12 Zulhijah (bagi yang mengambil nafar awal), jemaah haji dapat melanjutkan rukun haji lainnya, yaitu tawaf ifadah, sai, dan tahalul akhir. Jemaah haji dari kloter awal dijadwalkan akan mulai kembali ke Indonesia melalui Jeddah pada tanggal 11 Juni 2025.
Berikut adalah poin-poin penting terkait imbauan ini:
- Jemaah haji lansia diimbau untuk tidak memaksakan diri melaksanakan lempar jumrah.
- Lempar jumrah dapat diwakilkan kepada jemaah lain atau petugas haji.
- Jemaah haji lansia sebaiknya beristirahat dan menjaga ketenangan di Mina.
- Lempar jumrah dapat dijamak atau digabungkan pelaksanaannya.
- Prioritas utama adalah menjaga kesehatan agar dapat kembali ke Tanah Air dengan selamat.
Dengan mengikuti imbauan ini, diharapkan jemaah haji lansia dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih nyaman dan aman, serta kembali ke Tanah Air dengan membawa predikat haji mabrur.