Eksistensi Kampung Kembar Duren Sawit: Dulu Fenomenal, Kini Bagaimana?

Fenomena unik pernah menggemparkan sebuah wilayah di Duren Sawit, Jakarta Timur. RW 3 Kelurahan Malaka Jaya, yang dikenal sebagai 'Kampung Kembar', sempat mencuri perhatian publik karena memiliki banyak warganya yang terlahir kembar. Pada puncaknya, kampung ini dihuni hingga 19 pasang anak kembar. Namun, seiring berjalannya waktu, bagaimana kabar 'Kampung Kembar' ini sekarang?

Supriharjo (79), tokoh masyarakat setempat, mengungkapkan bahwa populasi warga kembar di 'Kampung Kembar' kini telah jauh berkurang. "Dulu memang banyak yang kembar di sini. Tapi sekarang, sudah banyak yang pindah atau tidak lagi tinggal di sini," ujarnya saat ditemui di Jalan Nusa Indah IV, Gang 3, Malaka Jaya.

Fenomena 'Kampung Kembar' mencapai puncaknya pada tahun 2016. Sebelumnya, pada tahun 2014, jumlah anak kembar yang tinggal di wilayah tersebut mulai diketahui publik. Kala itu, tercatat sekitar 14 pasang anak kembar mendiami wilayah tersebut. Peningkatan signifikan terjadi dalam kurun waktu dua tahun, hingga mencapai 19 pasang.

Banyaknya warga kembar ini bahkan menarik perhatian Pemerintah Kota Jakarta Timur. "Dulu, wakil wali kota sempat datang untuk melihat langsung. Beliau penasaran dan ingin membuktikan kebenaran berita tentang 'Kampung Kembar' ini," imbuh Supriharjo.

Pada saat kunjungan tersebut, pihak pemerintah kota juga mencoba mencari tahu penyebab tingginya angka kelahiran kembar di wilayah tersebut. Berbagai faktor sempat dipertimbangkan, termasuk faktor makanan dan lingkungan. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, faktor genetik diduga menjadi penyebab utama.

"Ternyata, banyak orang tua atau keluarga dari anak kembar ini juga memiliki riwayat kembar di kampung halaman mereka. Jadi, kemungkinan besar faktor genetik yang berperan," jelas Supriharjo.

Kondisi 'Kampung Kembar' saat ini terlihat berbeda. Pada siang hari, suasana di wilayah tersebut tampak sepi. Tidak banyak aktivitas warga yang terlihat, dan sulit untuk menemukan warga kembar yang masih tinggal di sana.

Masa Kejayaan Kampung Kembar

Julukan 'Kampung Kembar' mulai mencuat dan menjadi perbincangan hangat pada tahun 2016. Saat itu, berbagai media menyoroti fenomena unik ini dan mencoba mencari tahu faktor penyebabnya.

Berdasarkan konfirmasi dari Ketua RW 03 saat itu, Andang Subaryono, terdapat dua RT yang memiliki populasi anak kembar terbanyak, yaitu RT 04 dan RT 11. Masing-masing RT memiliki empat pasang anak kembar.

Dari total 13 RT yang ada di RW 03, hanya dua RT yang tidak memiliki warga kembar, yaitu RT 02 dan RT 06. Andang juga menyebutkan bahwa beberapa pasang anak kembar telah meninggal dunia atau pindah rumah.

Terlepas dari perubahan yang terjadi, Andang mengaku senang dengan julukan 'Kampung Kembar' yang disematkan kepada wilayahnya. Ia merasa bahwa julukan tersebut justru membawa keunikan dan kebanggaan tersendiri bagi warga RW 03 Kelurahan Malaka Jaya.