Perdana Menteri Kanada Jalin Komunikasi dengan Prabowo, Undangan Resmi ke KTT G7 Disampaikan
Kabar baik datang dari Kanada untuk Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto. Perdana Menteri Kanada, melalui sambungan telepon langsung, menyampaikan undangan resmi kepada Prabowo untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang akan diselenggarakan di Kananaskis, Alberta, pada pertengahan Juni tahun 2025.
Inisiatif ini, sebagaimana diumumkan oleh Sekretariat Kabinet melalui akun Instagram resmi mereka, menegaskan pengakuan internasional terhadap kepemimpinan Prabowo dan peran penting Indonesia dalam isu-isu global. PM Kanada tidak hanya menyampaikan undangan tertulis, tetapi juga secara pribadi menghubungi Prabowo untuk memastikan kehadirannya sebagai tamu kehormatan dalam forum bergengsi tersebut.
G7, atau Group of Seven, adalah forum informal yang terdiri dari tujuh negara dengan ekonomi paling maju di dunia, ditambah dengan Uni Eropa. Negara-negara anggota inti meliputi Italia, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat. Pertemuan puncak KTT G7 setiap tahunnya menjadi ajang penting untuk membahas berbagai tantangan ekonomi dan geopolitik yang dihadapi dunia. Kehadiran Prabowo sebagai tamu undangan khusus menunjukkan bahwa pandangan dan pengalaman Indonesia sangat dihargai dalam diskusi-diskusi tersebut.
Dalam percakapan via telepon, PM Kanada secara eksplisit menyampaikan apresiasinya terhadap kepemimpinan Prabowo. Harapannya, kehadiran Prabowo di KTT G7 akan memberikan perspektif yang berharga dan memperkuat kolaborasi antara Indonesia dan negara-negara anggota G7. Ini adalah kesempatan strategis bagi Indonesia untuk terlibat secara aktif dalam wacana global dan berkontribusi pada solusi-solusi inovatif untuk masalah-masalah mendesak yang dihadapi dunia saat ini.
Undangan ini juga menandai awal yang baik bagi hubungan bilateral antara Indonesia dan Kanada di bawah kepemimpinan Prabowo. Partisipasi aktif Indonesia dalam forum-forum internasional seperti KTT G7 akan semakin memperkuat posisi negara di panggung dunia dan membuka peluang baru untuk kerjasama ekonomi, politik, dan sosial budaya.