Panduan Lengkap Takbiran Idul Adha: Waktu, Jenis, dan Bacaan yang Dianjurkan
Menggema Kebesaran Allah: Panduan Lengkap Takbiran Idul Adha
Menjelang dan selama Hari Raya Idul Adha, umat Muslim di seluruh dunia disunahkan untuk mengumandangkan takbir. Amalan ini merupakan wujud syukur dan pengagungan terhadap Allah SWT. Lantas, bagaimana ketentuan takbiran Idul Adha? Berikut panduan lengkap mengenai waktu, jenis, dan bacaan takbir yang dianjurkan.
Kapan Waktu Takbiran Idul Adha?
Secara umum, terdapat dua jenis takbir, yaitu takbir muqayyad dan takbir mursal. Perbedaan utama terletak pada waktu pelaksanaannya.
- Takbir Muqayyad: Takbir ini terikat dengan waktu salat. Artinya, takbir dikumandangkan setelah melaksanakan salat, baik salat fardu maupun salat sunah. Waktu dimulainya takbir muqayyad adalah setelah salat Subuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga setelah salat Asar pada akhir hari Tasyrik (13 Dzulhijjah).
- Takbir Mursal: Takbir ini tidak terikat dengan waktu salat. Umat Muslim dapat mengumandangkannya kapan saja, mulai dari terbenamnya matahari pada malam Idul Adha hingga imam memulai takbiratul ihram salat Id.
Dengan demikian, berdasarkan perhitungan kalender, takbiran Idul Adha dapat dilaksanakan mulai tanggal 5 Juni 2025 sampai dengan 9 Juni 2025.
Lafal Takbiran yang Dianjurkan
Ada beberapa lafal takbiran yang umum dikumandangkan. Berikut adalah beberapa contohnya:
-
Lafal Takbir Singkat (Dibaca Tiga Kali): arabic اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar."
-
Lafal Takbir yang Lazim Dibaca Masyarakat: arabic اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya."
-
Lafal Takbir dengan Tambahan Zikir (Sebagaimana Diriwayatkan Imam Muslim): arabic اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Artinya: "Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar."
Umat Muslim dapat memilih salah satu dari lafal takbir di atas, atau mengkombinasikannya. Yang terpenting adalah menghayati makna takbir sebagai ungkapan kebesaran Allah SWT.
Makna dan Keutamaan Takbiran
Takbiran bukan sekadar mengucapkan kalimat Allahu Akbar. Lebih dari itu, takbir merupakan bentuk pengakuan atas kebesaran Allah SWT, sekaligus penegasan bahwa tidak ada yang lebih besar dan lebih berkuasa selain Allah. Mengumandangkan takbir juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Selain itu, takbir dapat menjadi sarana untuk menyebarkan syiar Islam dan mengingatkan umat Muslim lainnya akan kebesaran Allah SWT.
Dengan memahami makna dan ketentuan takbiran Idul Adha, semoga kita dapat mengamalkannya dengan sebaik-baiknya dan meraih keberkahan dari Allah SWT.