Klarifikasi Evakuasi Pendaki di Gunung Gede: Bukan Meninggal, Melainkan Keseleo dan Hipotermia
Baru-baru ini, sebuah video yang memperlihatkan proses evakuasi seorang pendaki perempuan di Gunung Gede Pangrango menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat pendaki yang ditandu oleh beberapa orang, tubuhnya tertutup pembungkus berwarna putih. Hal ini kemudian menimbulkan spekulasi dan informasi yang simpang siur mengenai penyebab evakuasi tersebut.
Beredarnya video evakuasi pendaki di Gunung Gede Pangrango melalui jalur Cibodas memicu kehebohan di dunia maya. Video berdurasi singkat itu menampilkan adegan beberapa orang yang tengah menandu seseorang yang tubuhnya tertutup rapat dengan kain berwarna putih. Tak ayal, banyak warganet yang menduga bahwa pendaki tersebut telah meninggal dunia.
Namun, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) dengan tegas membantah informasi tersebut. Humas BBTNGGP, Agus Deni, meluruskan bahwa pendaki tersebut dievakuasi bukan karena meninggal dunia, melainkan karena mengalami keseleo pada kaki dan juga mengalami hipotermia. Kondisi ini mengharuskan tim penyelamat untuk segera bertindak demi keselamatan pendaki.
Menurut keterangan Agus Deni, pendaki perempuan tersebut merupakan bagian dari rombongan yang terdiri dari empat orang. Mereka memulai pendakian pada tanggal 2 Juni 2025. Namun, saat proses penurunan pada tanggal 3 Juni 2025, salah satu anggota rombongan, yang bernama Puput, mengalami cedera keseleo pada kakinya. Akibatnya, ia kesulitan untuk melanjutkan perjalanan turun.
Ketika mencapai kawasan Kandang Badak, kondisi Puput semakin memburuk dan ia tidak mampu lagi untuk berjalan. Rekan-rekannya segera menghubungi tim evakuasi untuk meminta pertolongan. Mendapat laporan tersebut, enam orang petugas dari tim penyelamat langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.
"Tidak benar pendaki tersebut meninggal. Itu evakuasi pendaki yang keseleo. Tubuhnya ditutupi itu untuk mencegah hipotermia selama proses evakuasi," tegas Agus Deni.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa penutupan tubuh pendaki dengan pembungkus berwarna putih bertujuan untuk mencegah terjadinya hipotermia selama proses evakuasi. Mengingat suhu di pegunungan yang cukup dingin, tindakan ini dilakukan untuk menjaga suhu tubuh pendaki agar tetap stabil.
Agus menambahkan bahwa pendaki yang bersangkutan saat ini sudah dalam kondisi yang membaik dan telah kembali ke rumahnya. Ia juga mengimbau kepada seluruh pendaki untuk selalu menjaga kondisi fisik dan kesehatan sebelum melakukan pendakian, mengingat dalam sepekan terakhir telah terjadi tiga kasus pendaki mengalami hipotermia dan keseleo di Gunung Gede Pangrango.
- Pastikan kondisi fisik dan kesehatan dalam keadaan prima sebelum mendaki.
- Bawalah perlengkapan mendaki yang memadai, termasuk pakaian hangat dan obat-obatan.
- Laporkan rencana pendakian kepada pihak terkait dan ikuti semua peraturan yang berlaku.
- Berhati-hatilah selama pendakian dan utamakan keselamatan diri sendiri serta orang lain.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan tidak ada lagi kesimpangsiuran informasi mengenai evakuasi pendaki di Gunung Gede Pangrango. Masyarakat diimbau untuk selalu menyaring informasi yang diterima dan tidak mudah percaya pada berita yang belum terverifikasi kebenarannya.