Indonesia dan Uni Eropa Capai Kesetaraan Posisi dalam Perundingan I-EU CEPA
Perundingan kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (I-EU CEPA) menunjukkan perkembangan signifikan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa Indonesia telah mencapai kesetaraan posisi dengan Uni Eropa dalam proses negosiasi yang panjang ini.
Perundingan I-EU CEPA, yang dimulai sejak tahun 2016 dan telah melalui 19 putaran, kini memasuki babak akhir. Airlangga menjelaskan bahwa hampir seluruh materi perundingan telah disepakati bersama. Kesetaraan posisi ini dianggap krusial mengingat sifat perjanjian yang mengikat kedua belah pihak.
Manfaat strategis bagi Indonesia dari kesepakatan ini sangat besar, terutama dalam membuka akses pasar Eropa yang selama ini dihadapkan pada tarif masuk yang relatif tinggi. Airlangga menyoroti bahwa negara-negara tetangga, seperti Vietnam, menikmati tarif yang lebih rendah, yang berdampak positif pada kinerja ekspor mereka. Dengan I-EU CEPA, Indonesia berpotensi meningkatkan daya saing ekspornya di pasar Eropa.
Selain peningkatan ekspor, kesepakatan ini diharapkan dapat menarik investasi dari Uni Eropa ke Indonesia. Berbagai kajian memproyeksikan bahwa I-EU CEPA dapat meningkatkan nilai ekspor Indonesia lebih dari 50 persen dalam tiga hingga empat tahun mendatang.
Saat ini, proses negosiasi I-EU CEPA memasuki tahap penyelesaian draf legal. Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa menargetkan penyelesaian proses ini dalam waktu dekat, dengan harapan dapat segera meningkatkan hubungan dagang dan investasi yang saling menguntungkan.
Beberapa poin penting dalam perundingan ini meliputi:
- Akses Pasar: Membuka akses pasar Eropa bagi produk-produk Indonesia.
- Tarif: Menurunkan tarif masuk produk Indonesia ke Eropa.
- Investasi: Mendorong investasi Uni Eropa ke Indonesia.
- Ekspor: Meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke Eropa.
- Daya Saing: Meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
Kesepakatan I-EU CEPA diharapkan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan memperkuat hubungan bilateral dengan Uni Eropa.