Megawati Soekarnoputri Soroti Implementasi Pancasila yang Minim di Kalangan Masyarakat

Mantan Presiden Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, melontarkan kritik pedas terhadap semakin memudarnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat. Kritik ini disampaikan dalam acara pembukaan pameran foto karya Guntur Soekarnoputra yang berlangsung di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat.

Megawati menekankan bahwa Pancasila seharusnya tidak hanya menjadi sekadar jargon atau retorika belaka, melainkan harus diwujudkan dalam tindakan nyata sehari-hari. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap generasi muda dan berbagai elemen masyarakat yang dinilai kurang memahami sejarah dan nilai-nilai luhur bangsa. "Pancasila itu bukan hanya di bibir saja, tapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," tegasnya.

Ketua Umum PDI-P ini secara khusus menyoroti kondisi kaum perempuan Indonesia saat ini, yang menurutnya jauh berbeda dengan semangat perjuangan para tokoh perempuan di masa lalu. Megawati mengaku seringkali merasa kecewa melihat kecenderungan perempuan yang lebih fokus pada penampilan luar daripada substansi. Ia menyebutkan nama Laksamana Malahayati dan R.A. Kartini sebagai contoh teladan perempuan Indonesia yang kini mulai dilupakan.

"Saya prihatin melihat kaum ibu sekarang. Kenapa hanya memulas di luarnya saja? Lihatlah sejarah, kita melupakan sejarah," ujarnya. Megawati juga menyinggung masih adanya masyarakat Indonesia yang kurang bangga dengan identitas kebangsaannya. Ia menyayangkan sikap sebagian orang yang tidak menunjukkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap Indonesia.

Lebih lanjut, Megawati menyarankan agar mereka yang tidak memiliki komitmen terhadap Pancasila dan semangat kebangsaan untuk tidak tinggal di Indonesia. Ia menegaskan bahwa Pancasila adalah fondasi negara dan setiap warga negara Indonesia seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut. Menurutnya, jika seseorang tidak dapat menerima Pancasila, lebih baik menjadi imigran di negara lain.

Pernyataan Megawati ini menjadi sorotan karena mencerminkan kekhawatiran akan semakin lunturnya nilai-nilai kebangsaan di tengah arus globalisasi dan modernisasi. Ia berharap agar seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, dapat kembali menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.