Kebangkitan Ganda Putra Malaysia: Herry IP Ungkap Faktor Penentu dan Adaptasi Program Latihan

Kebangkitan Ganda Putra Malaysia: Herry IP Ungkap Faktor Penentu dan Adaptasi Program Latihan

Kebangkitan performa ganda putra Malaysia dalam beberapa bulan terakhir menjadi sorotan utama di dunia bulu tangkis. Empat gelar juara berhasil diraih dalam kurun waktu singkat, sebuah pencapaian yang bahkan membuat pelatih kepala mereka, Herry Iman Pierngadi, terkejut.

Prestasi gemilang ini mencakup gelar juara di Badminton Asia Championships 2025, Thailand Open 2025, Malaysia Masters 2025, dan Singapore Open 2025. Aaron Chia/Soh Wooi Yik menjadi penyumbang gelar terbanyak dengan tiga trofi.

Herry IP, saat ditemui di sela-sela Indonesia Open 2025, mengungkapkan keterkejutannya. "Jujur, ini di luar perkiraan saya. Setelah saya melatih di sana selama sebulan, saya belum melihat hasilnya. Baru setelah Kejuaraan Asia, saya mulai melihat potensi mereka," ujarnya.

Lebih lanjut, Herry menjelaskan bahwa kemampuan adaptasi pemain menjadi kunci utama kesuksesan ini. "Tidak semua pemain bisa beradaptasi dengan cepat. Ada yang cepat, ada yang lambat, bahkan ada yang belum bisa sama sekali. Saya terkejut mereka bisa beradaptasi dengan begitu baik," tambahnya.

Meskipun demikian, Herry meyakini bahwa kebangkitan ini adalah momentum yang tepat bagi ganda putra Malaysia. Regenerasi pemain sudah seharusnya terjadi, dan ia merasa beruntung dapat berkontribusi dalam membantu mereka bersaing di level dunia.

Salah satu faktor penting dalam kesuksesan ini adalah penyesuaian program latihan. Herry IP menjelaskan bahwa ia menerapkan program yang hampir sama dengan yang ia gunakan saat melatih di Indonesia, namun dengan pendekatan yang berbeda.

"Programnya hampir sama, hanya caranya saja yang berbeda. Anak-anak di Malaysia juga oke, hampir sama dengan Indonesia. Tidak ada bedanya, cuma beda nama saja," ungkap Herry.

Ia menambahkan bahwa game plan dan cara bermain ganda putra Malaysia saat ini sudah hampir mirip dengan gaya permainan Indonesia. Program latihan yang diberikan pun kurang lebih sama dengan yang ia terapkan saat masih berada di Indonesia.

Namun, Herry juga menyoroti bahwa tidak semua pemain dapat beradaptasi dengan cepat. Ia mencontohkan Man Wei Chong/Kai Wun Tee, yang meskipun berhasil meraih gelar juara di Malaysia Masters 2025 dan mencapai semifinal di Indonesia Open 2025, masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi sepenuhnya.

"Aaron Chia/Soh Wooi Yik sudah hampir paham dengan program latihan yang saya berikan. Sementara Man/Tee baru sekitar 60-70% bisa menyesuaikan diri. Pemain-pemain di bawah mereka masih butuh waktu yang lebih lama lagi," jelasnya.

Selain level pemain, Herry juga menekankan pentingnya intelektualitas pemain dalam proses adaptasi. Ia menjelaskan bahwa dari segi fisik dan teknik pukulan, standar pemain Malaysia kurang lebih sama dengan pemain Indonesia. Oleh karena itu, kecepatan adaptasi terhadap program latihan sangat bergantung pada kemampuan pemain dalam menangkap dan memahami instruksi yang diberikan.

Secara keseluruhan, kebangkitan ganda putra Malaysia merupakan hasil dari kombinasi berbagai faktor, termasuk kemampuan adaptasi pemain, program latihan yang tepat, dan dukungan dari pelatih yang berpengalaman seperti Herry IP. Dengan terus bekerja keras dan meningkatkan kemampuan, ganda putra Malaysia diharapkan dapat terus bersaing di level dunia dan meraih prestasi yang lebih tinggi lagi.