Kontroversi Gedung Walkie Talkie London: Dari Sorotan Arsitektur Hingga Sumber Malapetaka

Gedung pencakar langit seharusnya menjadi simbol kemajuan dan keindahan arsitektur, namun tidak demikian halnya dengan 20 Fenchurch Street di London. Bangunan ini, yang dikenal dengan julukan "Walkie Talkie", sempat menjadi sorotan negatif pada tahun 2013 karena efek samping yang merugikan bagi lingkungan sekitarnya.

Dirancang oleh arsitek Rafael Viñoly, gedung 38 lantai ini memiliki ciri khas bentuk melengkung yang melebar ke atas. Fasadnya yang dilapisi kaca memberikan kesan modern dan futuristik. Namun, desain inilah yang kemudian memicu serangkaian masalah tak terduga.

Masalah utama terletak pada pantulan sinar matahari dari permukaan kaca gedung. Bentuk cekung bangunan memfokuskan sinar matahari ke satu titik, menciptakan panas yang intens di area sekitarnya. Fenomena ini diungkapkan oleh James Keaveney dari Universitas Durham, yang menjelaskan bahwa lengkungan pada dinding luar gedung berfungsi seperti lensa, memantulkan dan memfokuskan cahaya dengan cara yang berbahaya.

Akibatnya, sejumlah laporan kerusakan mulai bermunculan. Pengguna jalan mengeluhkan mobil mereka yang meleleh, barang-barang di toko seberang yang hampir terbakar, dan hawa panas yang menyengat. Martin Lindsay, seorang pemilik Jaguar XJ, menjadi salah satu korban. Ia menceritakan bagaimana mobilnya rusak parah setelah diparkir selama satu jam di dekat gedung tersebut. Panel bodi, kaca spion, dan bagian lain mobilnya meleleh akibat panas yang terfokus.

Tidak hanya kendaraan, bangunan lain pun terkena dampaknya. Seorang pemilik pangkas rambut melaporkan bahwa keset di tokonya mengeluarkan asap dan hampir terbakar. Ubin lantai di sebuah kafe retak, dan cat dindingnya melepuh. Serangkaian kejadian ini memicu kemarahan publik dan memunculkan julukan-julukan sinis untuk gedung tersebut.

Menyadari dampak negatif yang ditimbulkan, pengembang gedung terpaksa melakukan renovasi besar-besaran. Mereka mengganti material dinding luar dengan biaya mencapai 1 juta poundsterling. Arsitek Rafael Viñoly pun mengakui adanya kesalahan desain yang menyebabkan masalah tersebut.

Ironisnya, ini bukan kali pertama Viñoly membuat desain yang bermasalah. Sebelumnya, ia juga merancang sebuah hotel yang memantulkan sinar matahari dan menyebabkan dek kolam renang di seberangnya menjadi terlalu panas, melelehkan plastik, dan bahkan membakar rambut pengunjung.

Saat ini, Gedung Walkie Talkie masih berdiri dan beroperasi seperti biasa. Setelah renovasi fasad, tidak ada lagi laporan mengenai dampak panas yang merugikan. Gedung ini kini dimiliki oleh Lee Kim Kee Group, sebuah perusahaan makanan asal Hong Kong yang terkenal dengan produk saus Cina dan Asia. Mereka mengakuisisi gedung ini pada tahun 2017 dengan nilai transaksi mencapai 1,3 miliar poundsterling.