Modifikasi Cuaca di Jakarta Efektif Kurangi Intensitas Hujan: BPBD Laporkan Penurunan Signifikan
Modifikasi Cuaca di Jakarta Efektif Kurangi Intensitas Hujan: BPBD Laporkan Penurunan Signifikan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan keberhasilan operasi modifikasi cuaca (OMC) dalam mengurangi intensitas hujan di wilayah Ibu Kota. Berdasarkan data yang dikumpulkan selama periode 4 hingga 10 Maret 2025, OMC yang dilakukan secara kolaboratif dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta pemerintah daerah Jawa Barat dan Banten, menunjukkan hasil signifikan. Sekretaris Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Maruli Sijabat, mengungkapkan bahwa curah hujan di Jakarta mengalami penurunan hingga 60 hingga 70 persen.
"Operasi modifikasi cuaca berhasil menurunkan curah hujan hingga 60-70 persen," ujar Maruli dalam keterangan pers di Balai Kota Jakarta, Selasa (11/3/2025). "Penurunan ini menunjukkan efektivitas metode penyemaian awan dalam meminimalisir dampak hujan lebat dan memungkinkan redistribusi curah hujan ke wilayah lain." Keberhasilan ini didapatkan melalui penyemaian garam ke awan hujan menggunakan pesawat terbang, sebuah proses yang dilakukan secara presisi berdasarkan data dan pemantauan cuaca real-time dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Proses penentuan waktu dan lokasi penyemaian dilakukan secara cermat berdasarkan analisis BMKG. "Penyemaian hanya dilakukan jika potensi pertumbuhan awan hujan terdeteksi," jelas Maruli. "Jika tidak ada potensi hujan, maka penerbangan tidak dilakukan untuk mengoptimalkan efisiensi dan sumber daya." Langkah ini memastikan bahwa upaya modifikasi cuaca dilakukan secara tepat sasaran dan efektif.
Demi meningkatkan efektivitas dan cakupan, OMC akan dilanjutkan pada periode 11 hingga 20 Maret 2025. Program ini akan diperluas ke beberapa provinsi di sekitar Jakarta untuk memperkuat dampak modifikasi cuaca dan memberikan perlindungan yang lebih luas. BPBD DKI Jakarta juga telah mendapatkan dukungan penuh dari BNPB untuk pelaksanaan penyemaian garam pada malam hari jika diperlukan, guna meningkatkan fleksibilitas operasi.
"BNPB telah berkomitmen untuk mendukung tiga provinsi, termasuk DKI Jakarta, dalam melaksanakan penyemaian garam pada malam hari," tambah Maruli. "Dukungan ini sangat penting untuk memastikan operasi berjalan optimal dan efektif dalam berbagai kondisi cuaca." BPBD DKI Jakarta menargetkan penurunan curah hujan hingga 80 persen setelah perpanjangan operasi ini.
Proses monitoring dan koordinasi OMC dilakukan secara intensif melalui Posko di Bandara Halim Perdanakusuma. Posko ini berfungsi sebagai pusat koordinasi yang melibatkan BPBD, BNPB, BMKG, dan para ahli terkait. "Di posko ini, BMKG dan Flight Scientist bekerja sama untuk memastikan penyemaian garam dilakukan di titik yang tepat dan efektif," kata Maruli. Keberhasilan OMC di Jakarta menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dan kolaborasi antar instansi dapat digunakan untuk mengurangi dampak bencana hidrometeorologi.
- Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Jakarta melibatkan kerjasama BPBD DKI Jakarta, BNPB, dan pemerintah daerah Jawa Barat serta Banten.
- Penurunan curah hujan signifikan, mencapai 60-70 persen, tercatat selama periode 4-10 Maret 2025.
- Penyemaian garam dilakukan berdasarkan data dan pemantauan real-time dari BMKG.
- Operasi akan diperpanjang hingga 20 Maret 2025 dengan cakupan wilayah yang lebih luas.
- BNPB mendukung penyemaian garam pada malam hari.
- Posko koordinasi di Bandara Halim Perdanakusuma memantau dan mengkoordinasikan OMC.
- Target penurunan curah hujan hingga 80 persen.