Brasil Gagas Program Inovatif: Monetisasi Jejak Digital untuk Kesejahteraan Warga
Pemerintah Brasil meluncurkan program percontohan yang belum pernah terjadi sebelumnya, memungkinkan warganya memperoleh penghasilan dari jejak digital mereka. Inisiatif revolusioner ini menjadikan Brasil sebagai negara pertama di dunia yang secara resmi memonetisasi data pribadi warga negara.
Program ini bertujuan memberdayakan warga Brasil dengan memberikan kendali penuh atas data digital mereka, mulai dari pengelolaan hingga potensi keuntungan finansial. Proyek ambisius ini digawangi oleh Dataprev, sebuah perusahaan milik negara yang berspesialisasi dalam solusi teknologi untuk program-program sosial pemerintah. Dataprev bermitra dengan DrumWave, perusahaan teknologi yang menyediakan platform dan perangkat untuk pengelolaan dan monetisasi data pribadi.
"Brasil telah mengambil langkah progresif dengan mengakui hak kepemilikan warga atas data mereka," ujar Brittany Kaiser, anggota dewan penasihat DrumWave.
Mekanisme Program Monetisasi Data
Dalam fase uji coba, sejumlah warga Brasil terpilih berpartisipasi menggunakan dompet data bernama dWallet. dWallet, yang dikelola oleh DrumWave, berfungsi sebagai "rekening tabungan data" yang menyimpan data yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari pengguna.
Program percontohan ini melibatkan pengajuan pinjaman consignado oleh warga, yaitu pinjaman pribadi yang pembayarannya secara otomatis dipotong dari gaji, tunjangan pensiun, atau tunjangan sosial. Data yang digunakan dalam proses pengajuan pinjaman ini dikumpulkan dan disimpan dalam dWallet. Selanjutnya, data ini dapat ditawarkan kepada pihak ketiga, seperti perusahaan yang membutuhkan data spesifik untuk riset pasar atau tujuan lainnya. Pemilik data memiliki hak penuh untuk menerima atau menolak tawaran tersebut.
Mekanisme ini serupa dengan penggunaan cookies di internet, di mana pihak ketiga memanfaatkan data pengguna. Namun, melalui dWallet, pengguna memiliki kendali penuh dan dapat memilih untuk memonetisasi data mereka sendiri. Jika tawaran monetisasi data diterima, pemilik data akan menerima pembayaran di dWallet, yang kemudian dapat ditransfer ke rekening bank pribadi.
Pro dan Kontra Program Monetisasi Data
Inisiatif ini menuai beragam reaksi. Presiden Dataprev, Rodrigo Assumpção, meyakini bahwa program ini akan mendefinisikan ulang ekonomi digital dengan pendekatan yang lebih adil. Ia juga menambahkan bahwa inisiatif ini akan meletakkan dasar bagi model kepemilikan data yang inklusif secara finansial.
Namun, sejumlah ahli perlindungan data di Brasil mengkhawatirkan potensi kenaikan harga data, yang dapat mempersulit akses bagi perusahaan kecil atau lembaga pemerintah dengan anggaran terbatas. Selain itu, program ini juga dikhawatirkan dapat memperlebar kesenjangan digital, terutama di daerah pedesaan dengan infrastruktur digital yang belum memadai.
Salah seorang pakar di Brasil berencana melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah warga dengan pemahaman terbatas tentang monetisasi data benar-benar bersedia menjual data mereka. Pedro Bastos, seorang peneliti di Data Privacy Brazil, menyatakan bahwa kelompok masyarakat yang rentan mungkin akan tergiur untuk menjual data mereka, yang berpotensi merugikan mereka di kemudian hari. Ia juga berpendapat bahwa praktik monetisasi data bertentangan dengan prinsip dasar perlindungan data pribadi.
Tanggal pelaksanaan uji coba program ini belum diumumkan. Proyek ini menarik perhatian karena menggabungkan sektor swasta dan pemerintah dalam upaya memonetisasi data pribadi warga negara.