Waspada Mobil Bekas Terendam Banjir: Risiko Tersembunyi dan Potensi Kerugian

Mempertimbangkan untuk membeli mobil bekas bisa menjadi pilihan menarik, tetapi ada satu hal yang perlu diwaspadai: riwayat banjir. Mobil yang pernah terendam banjir, meskipun terlihat menarik dengan harga yang lebih rendah, menyimpan potensi masalah laten yang dapat muncul di kemudian hari dan menguras dompet Anda.

Risiko utama dari mobil bekas banjir adalah korosi yang lebih cepat dan kerusakan pada berbagai sistem vital. Air yang masuk ke dalam komponen elektronik, mesin, dan interior dapat menyebabkan karat, korsleting, dan kerusakan permanen. Dampaknya tidak hanya pada performa kendaraan, tetapi juga pada nilai jualnya di masa depan.

Elin Estanto, seorang ahli otomotif dari GK Auto Service Gunung Kidul, menekankan pentingnya ketelitian saat membeli mobil bekas. Ia menyarankan agar konsumen tidak mudah tergiur dengan harga murah, karena mobil bekas banjir seringkali memerlukan perbaikan yang signifikan.

"Mobil yang pernah terendam banjir cenderung membutuhkan banyak perbaikan, mulai dari mesin, kelistrikan, bahkan suspensi, sampai unit tersebut layak dipergunakan kembali," ujar Elin.

Biaya perbaikan mobil bekas banjir dapat membengkak, bahkan melebihi harga mobil itu sendiri. Beberapa perbaikan yang umum dilakukan meliputi:

  • Penggantian jok dan karpet
  • Overhaul mesin
  • Penggantian plafon
  • Perbaikan atau penggantian komponen kelistrikan

Standar kelayakan mobil bekas banjir juga bervariasi. Beberapa pemilik mungkin hanya melakukan perbaikan minimal untuk menutupi kerusakan, sementara yang lain mungkin berusaha mengembalikan kondisi mobil seperti semula. Namun, perlu diingat bahwa biaya perbaikan yang komprehensif tidaklah murah.

"Mobil yang pernah terendam banjir bisa kembali normal secara fungsi, dan tampilannya namun memerlukan biaya yang tidak sedikit, tergantung dari kerusakan yang dialami unit tersebut dan perbaikannya," kata Elin.

Karena biaya perbaikan yang tinggi, banyak pemilik mobil bekas banjir memilih untuk menjualnya dengan harga miring. Mereka mungkin berusaha menutupi kekurangan mobil dengan cara memperbaiki komponen seadanya atau bahkan mematikan lampu indikator kerusakan.

Elin mengingatkan bahwa pembeli mobil bekas perlu waspada terhadap praktik-praktik curang seperti ini. Ia menyarankan untuk melakukan inspeksi menyeluruh dan meminta bantuan mekanik terpercaya untuk memeriksa kondisi mobil sebelum membuat keputusan pembelian.

Secara keseluruhan, membeli mobil bekas banjir berpotensi mendapatkan unit yang kurang prima. Meskipun perbaikan dapat dilakukan, biaya yang dibutuhkan untuk mengembalikan performa dan kondisi mobil seperti semula bisa sangat mahal. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan risiko dan melakukan riset yang cermat sebelum membeli mobil bekas.