Ruben Onsu: Intensitas Spiritual Meningkat, Salat Jadi Prioritas Utama
Ruben Onsu Temukan Kedamaian dalam Salat: Perjalanan Spiritual yang Mendalam
Ruben Onsu, figur publik yang dikenal luas, kini tengah menapaki perjalanan spiritual yang mendalam. Sebuah transformasi yang membawanya pada peningkatan intensitas ibadah, menjadikan salat sebagai prioritas utama dalam kehidupannya sehari-hari. Pengakuan ini mencerminkan perubahan signifikan dalam rutinitas dan pandangan hidupnya.
Ruben mengungkapkan bahwa dirinya merasakan penyesalan mendalam jika sampai melewatkan waktu salat. Perasaan ini menjadi cambuk untuk terus menjaga ketaatan dalam beribadah. Komitmennya ini semakin diperkuat sejak ia mengumumkan menjadi mualaf pada momen Idul Fitri, Senin, 31 Mei 2025 lalu. Keputusan ini menjadi titik awal perubahan positif dalam pola hidup dan spiritualitasnya.
Perubahan Rutinitas dan Pengakuan Dosa
"Rutinitas saya sudah terpakem," ungkap Ruben dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Trans TV. Ia menjelaskan bahwa kini ia membiasakan diri untuk melaksanakan tahajud, kemudian beristirahat sejenak sebelum menunaikan salat subuh. Setelah subuh, ia melanjutkan dengan aktivitas pekerjaan. "Kalau ada yang terlewat itu penyesalannya duh kenapa ya terlalu. Sedihnya bisa seharian," tambahnya, menggambarkan betapa besar penyesalan yang dirasakannya jika lalai dalam beribadah.
Ruben juga mengaku bahwa setelah memeluk Islam, ia merasa lebih dekat dengan Allah SWT. Ia menjadikan Allah sebagai tempat mengadu dan bercerita setelah selesai salat. Kebiasaan ini memberikan ketenangan dan kedamaian dalam hatinya.
Mengadu Kepada Sang Pencipta
Ayah tiga anak ini menegaskan bahwa keputusannya untuk lebih sering bercerita kepada Allah bukan karena ia tidak lagi percaya pada manusia. Justru, ia merasa lebih lega dan tenang ketika mencurahkan isi hatinya kepada Sang Pencipta. Ia merasa tidak sendiri dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup.
"Tenang hati saya, dan saya kayak gak sendiri. Di kesunyian saya, saya harus pura-pura tertawa. Di tertawa saya, saya harus menahan air mata. Kecewa tidak pernah ada, kesal, marah, terserah. Saya sudah capek yang namanya mengandalkan manusia," jelasnya, menggambarkan bagaimana ia menemukan kekuatan dalam berserah diri kepada Allah.
Doa dalam Sujud
Setiap kali bersujud, Ruben selalu berusaha berdialog dengan Allah. Ia memohon agar selalu diberikan kekuatan untuk menjaga ketaatan dalam beribadah. Ia juga berdoa agar diwafatkan dalam keadaan yang baik dan diridhai oleh Allah SWT.
"Saat saya sujud, saya cuma bilang ya Allah kalau waktu hamba sudah selesai, hamba tidak ingin meninggalkan dalam keadaan marah, saya gak mau meninggalkan dalam hati terluka, saya gak mau membawa dendam dalam hati saya, tapi panggil saya ketika selesai berwudhu, panggil saya saat saya melupakan engkau. Ya alhamdulillah sampai sekarang ini saya ada di sini," pungkasnya, mengungkapkan doa-doa yang selalu ia panjatkan dalam setiap sujudnya.