Gubernur DKI Jakarta Respons Cepat Kebutuhan Pengungsi Kebakaran Kapuk Muara

markdown Bencana kebakaran yang melanda Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6/2025) lalu, mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, turun langsung meninjau posko pengungsian yang menampung ribuan warga terdampak. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi dan mendengarkan langsung keluhan serta aspirasi mereka.

Setibanya di lokasi pengungsian, Gubernur Pramono Anung langsung berinteraksi dengan para pengungsi. Dalam dialog tersebut, warga menyampaikan apresiasi atas bantuan yang telah diberikan, seperti makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan. Namun, mereka juga mengutarakan beberapa kebutuhan mendesak lainnya. Salah satu keluhan utama adalah kondisi cuaca panas di tenda pengungsian. Warga berharap adanya kipas angin untuk meringankan hawa gerah. Selain itu, para ibu dengan bayi dan balita juga meminta tambahan susu formula.

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang sudah diberikan. Namun, di sini panas sekali, Pak. Kami mohon bantuannya untuk kipas angin," ujar salah seorang pengungsi.

Menanggapi keluhan tersebut, Gubernur Pramono Anung menyatakan komitmennya untuk segera memenuhi kebutuhan para pengungsi. Ia menjelaskan bahwa Palang Merah Indonesia (PMI) telah menyediakan susu formula. Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta akan segera mengirimkan bantuan kipas angin ke lokasi pengungsian. Gubernur juga memerintahkan jajarannya untuk mendata dan mengganti dokumen-dokumen penting milik warga yang ikut terbakar, seperti ijazah dan KTP.

"Saya sudah perintahkan seluruh dinas terkait untuk bergerak cepat membantu warga Kapuk Muara. Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Damkar, Satpol PP, Dinas Pendidikan, dan Dukcapil harus bekerja sama untuk meringankan beban para korban," tegas Gubernur Pramono Anung.

Kebakaran yang melanda RT 17 RW 004 Kelurahan Kapuk Muara tersebut menghanguskan sekitar 485 rumah dan berdampak pada sekitar 3.200 jiwa. Saat ini, sekitar 1.900 jiwa mengungsi di posko-posko yang telah didirikan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya maksimal untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pengungsi dan membantu mereka bangkit kembali dari musibah ini. Gubernur Pramono Anung berharap agar bantuan yang diberikan dapat meringankan beban para korban dan mempercepat proses pemulihan.

Selain bantuan logistik dan administrasi, Pemprov DKI Jakarta juga memberikan dukungan psikologis kepada para pengungsi. Tim trauma healing diterjunkan untuk membantu warga mengatasi trauma akibat kebakaran. Pemerintah juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan ketersediaan tempat tinggal sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.