Peringatan dari Kasus Harry Pantja: Bahaya Stroke Berulang yang Meningkat

Aktor sekaligus presenter, Harry Pantja, menjadi contoh nyata betapa seriusnya dampak stroke berulang. Setelah pertama kali terserang stroke pada tahun 2016, kondisinya terus menurun hingga kini harus menggunakan kursi roda. Pengalaman Harry Pantja ini menjadi pelajaran berharga tentang potensi bahaya stroke yang dapat terjadi berulang kali dan menyebabkan kerusakan yang lebih parah.

Stroke berulang, atau stroke yang terjadi setelah seseorang pernah mengalaminya, merupakan kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, menyebabkan sel-sel otak kekurangan oksigen dan mulai mati dalam hitungan menit. Kerusakan permanen dapat terjadi jika sejumlah besar sel otak mati.

Sebuah studi yang dipublikasikan di The Egyptian Journal of Neurology, Psychiatry and Neurosurgery pada tahun 2021 menunjukkan bahwa stroke berulang dapat menyebabkan kecacatan yang lebih parah dan meningkatkan risiko kematian. Studi tersebut membandingkan pasien yang mengalami stroke pertama dengan pasien yang mengalami stroke kedua, dan menemukan bahwa kelompok kedua mengalami gejala yang lebih serius dan tingkat kecacatan yang lebih tinggi.

Data dari studi lain yang dipublikasikan di Neurology pada tahun 2022 juga menunjukkan peningkatan angka kematian setelah stroke berulang. Pada pasien yang mengalami stroke iskemik pertama, angka kematian 1 tahun adalah 17% dan angka kematian 10 tahun adalah 56%. Namun, setelah stroke berulang, angka kematian 1 tahun meningkat menjadi 25% dan angka kematian 10 tahun meningkat menjadi 70%. Temuan serupa juga terlihat pada pasien yang mengalami stroke hemoragik.

Seberapa sering seseorang dapat mengalami stroke? Tidak ada batasan pasti mengenai jumlah stroke yang dapat dialami seseorang. Namun, penelitian menunjukkan bahwa risiko stroke berulang meningkat seiring waktu setelah stroke pertama.

Sebuah studi yang menganalisis data dari lebih dari 300.000 orang di Australia dan Selandia Baru menemukan bahwa:

  • 3 bulan setelah stroke pertama: peluang stroke berulang 7,8%
  • 1 tahun setelah stroke pertama: peluang stroke berulang 11%
  • 5 tahun setelah stroke pertama: peluang stroke berulang 19,8%
  • 10 tahun setelah stroke pertama: peluang stroke berulang 26,8%

Secara keseluruhan, sekitar satu dari empat penderita stroke akan mengalami stroke lagi.

Pengalaman Harry Pantja dan data-data penelitian di atas memberikan gambaran yang jelas tentang bahaya stroke berulang. Sangat penting untuk meningkatkan kesadaran tentang stroke dan mengambil langkah-langkah pencegahan. Bagi mereka yang sudah pernah mengalami stroke, penting untuk mengikuti saran pengobatan dari dokter dan melakukan perubahan gaya hidup yang sehat untuk mengurangi risiko stroke berulang.

Pencegahan Stroke Berulang

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah stroke berulang meliputi:

  • Mengontrol tekanan darah tinggi: Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama stroke.
  • Menurunkan kolesterol: Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan stroke.
  • Berhenti merokok: Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
  • Mengelola diabetes: Diabetes dapat meningkatkan risiko stroke.
  • Menjaga berat badan yang sehat: Obesitas meningkatkan risiko stroke.
  • Berolahraga secara teratur: Olahraga dapat membantu menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan berat badan.
  • Makan makanan yang sehat: Makanan yang sehat dapat membantu menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan berat badan.
  • Minum obat sesuai resep: Jika Anda telah mengalami stroke, dokter Anda mungkin akan meresepkan obat untuk membantu mencegah stroke berulang.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, Anda dapat membantu mengurangi risiko stroke berulang dan meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.