Legenda Italia, Gianfranco Zola, Soroti Krisis Kualitas di Tim Nasional
Mantan bintang sepak bola Italia, Gianfranco Zola, baru-baru ini menyampaikan keprihatinannya atas performa tim nasional Italia. Kritik ini muncul setelah kekalahan telak 3-0 yang diderita Gli Azzurri dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Norwegia. Hasil ini semakin memperburuk tren negatif yang dialami timnas Italia dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun sempat merayakan kemenangan di Euro 2020, Italia gagal melaju ke Piala Dunia 2018 dan 2022, serta tersingkir di babak 16 besar Euro 2024.
Zola mengungkapkan kekecewaannya terhadap kualitas pemain yang ada di skuad saat ini. Menurutnya, banyak pemain yang tampil dengan performa standar jika dibandingkan dengan pemain dari tim-tim top Eropa. Ia menyebutkan beberapa nama seperti Daniele Rugani, Diego Coppola, dan Daniel Maldini sebagai contoh, dan menyatakan kesedihannya melihat kondisi skuad saat ini. Zola menekankan bahwa Italia memiliki sejarah panjang dalam menghasilkan pemain-pemain berkualitas, merujuk pada nama-nama besar seperti Gianni Rivera dan Francesco Totti yang telah membawa kejayaan bagi negara.
Lebih lanjut, Zola menyoroti adanya perubahan dalam metode pelatihan pemain di Italia. Ia berpendapat bahwa fokus saat ini lebih kepada membentuk pemain yang serba bisa daripada mengembangkan kualitas individu mereka. Hal ini berbeda dengan negara-negara seperti Spanyol dan Perancis yang terus mampu memproduksi pemain-pemain berkualitas tinggi.
"Kita harus kembali memproduksi kualitas. Sepak bola tanpa kualitas bukan sepak bola kita," tegas Zola, yang pernah menjadi idola di Napoli, Parma, dan Cagliari.
Zola juga memberikan perhatian pada keberhasilan Timnas U17 Italia yang berhasil menjuarai Euro U17 2024. Namun, ia menyayangkan bahwa pemain-pemain muda potensial ini tidak mampu berkembang ke level senior. Ia menekankan perlunya memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk bermain di kompetisi yang lebih tinggi tanpa harus melewati jenjang tim junior yang panjang.
Zola juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh klub-klub Italia yang cenderung mengutamakan pemain berpengalaman demi meraih hasil instan. Hal ini menyulitkan pemain muda untuk mendapatkan tempat di tim utama. Ia menyerukan perlunya perubahan dalam pengelolaan pemain muda di klub.
"Ini adalah sesuatu yang harus diperbaiki. Saya tahu klub menghabiskan banyak uang tetapi kita juga perlu memikirkan produk internal kita."
Zola mengakui bahwa Italia memiliki potensi yang sama dengan negara lain dalam menghasilkan pemain berkualitas. Namun, ia menekankan perlunya mengubah cara pengelolaan dan pengembangan pemain muda agar Italia dapat kembali bersaing di level tertinggi sepak bola internasional.