Lolos ke Al Azhar, Kisah Inspiratif Munir, Santri Asal Kediri
Perjuangan Santri Kediri Menembus Universitas Al Azhar Kairo
Nur Ahmad Misbakhul Munir, seorang siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Kediri, telah mengukir prestasi membanggakan dengan berhasil lolos seleksi masuk Universitas Al Azhar Kairo, Mesir. Kabar gembira ini menjadi inspirasi tersendiri, mengingat Munir menjadi satu-satunya peserta dari Kediri yang berhasil melewati proses seleksi yang ketat pada tahun ini, sekaligus menjadi siswa pertama dari MAN 3 Kediri yang berhasil menembus universitas Islam bergengsi tersebut.
Lahir dan besar di Desa Wonorejo, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Munir sejak kecil telah memiliki ketertarikan mendalam pada ilmu agama. Ketertarikan ini kemudian mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan di pesantren, yang menjadi fondasi kuat bagi cita-citanya untuk belajar di Al Azhar. "Saya ingin mendalami agama langsung dari sumbernya, dan Al Azhar adalah tempat terbaik untuk itu," ungkap Munir, menggambarkan motivasinya yang kuat.
Proses Seleksi yang Ketat
Perjuangan Munir untuk mencapai impiannya tidaklah mudah. Ia harus melewati serangkaian seleksi yang ketat, yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI. Tahap pertama adalah Computer Based Test (CBT) yang diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh Indonesia di 15 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Setelah dinyatakan lolos CBT, Munir melanjutkan ke tahap wawancara mendalam di UIN Malang. Dari 85 peserta wawancara, Munir kembali berhasil menunjukkan kemampuannya dan lolos ke tahap berikutnya.
Puncak dari seleksi adalah wawancara daring langsung dari Kairo melalui Zoom. Meski sempat merasa gugup, Munir berhasil melewati tahap ini dengan lancar berkat persiapan matang yang telah dilakukannya sejak kelas 11. Persiapan tersebut meliputi mempelajari soal-soal tahun sebelumnya, menghafal kosakata bahasa Arab, dan berlatih berbicara langsung dengan penutur bahasa Arab.
Dukungan dan Tirakat
Selain belajar secara mandiri, Munir juga mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak. Ia bahkan sempat menginap di rumah gurunya di Desa Medowo, Kecamatan Kandangan, demi fokus belajar tanpa gangguan. Keputusan ini diambil untuk menghindari godaan duniawi seperti bermain futsal dan game. Orang tua Munir, yang awalnya tidak menyangka anaknya akan lolos, kini merasa bangga dan bersyukur atas pencapaian tersebut. Pihak sekolah, terutama guru-guru alumni Al Azhar, juga turut memberikan bimbingan dan motivasi. Tak ketinggalan, teman-teman asrama Munir selalu memberikan semangat dan mengingatkan untuk tidak menyerah ketika ia merasa putus asa.
Sebagai bentuk tirakat menjelang tes, Munir juga menjalankan puasa Daud agar hati dan pikirannya lebih tenang dalam menghadapi setiap tahapan seleksi. Kerja keras dan doa yang tak kenal lelah akhirnya membuahkan hasil yang manis. Munir dinyatakan lolos seleksi masuk Universitas Al Azhar Kairo, sebuah perguruan tinggi Islam tertua di dunia.
Rencana dan Pesan
Menurut rencana, Munir akan mengambil jurusan Ushuluddin setelah mengikuti program persiapan bahasa di Darul Lughah, markaz Tatwir. Ia diperkirakan akan berangkat ke Kairo paling cepat November 2025. Kepada adik-adik kelasnya, Munir berpesan untuk tidak mudah menyerah dalam mengejar impian. "Persiapkan diri sebaik mungkin, terus belajar, tawakal, dan percayakan hasilnya kepada Allah. Jika kita bersungguh-sungguh, Allah pasti bukakan jalan," ujarnya.
Kepala MAN 3 Kediri, Jamiludin, turut mengungkapkan rasa syukur atas prestasi yang diraih Munir. Ia berharap pencapaian ini dapat menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk terus bermimpi besar dan berprestasi di tingkat internasional. Pihak sekolah berjanji akan terus memberikan dukungan dan pembinaan agar semakin banyak siswa yang mampu menembus perguruan tinggi kelas dunia.
- Daftar Persiapan Munir:
- Mempelajari soal-soal tahun sebelumnya
- Menghafal kosakata bahasa Arab
- Berlatih berbicara langsung dengan penutur bahasa Arab