Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag Raja Ampat

Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, dengan tegas membantah isu mengenai kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas pertambangan nikel di Pulau Gag, wilayah Raja Ampat. Penegasan ini disampaikan di tengah kekhawatiran publik dan sorotan terhadap potensi dampak lingkungan dari industri pertambangan di kawasan tersebut.

Kambu menyatakan bahwa klaim yang beredar mengenai kerusakan lingkungan adalah tidak benar. Ia bahkan telah melakukan kunjungan langsung ke Pulau Gag bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memverifikasi kondisi di lapangan. "Saya bersama Menteri ESDM sudah sampai ke Pulau Gag," ujarnya. "Jadi, video yang beredar menunjukkan laut berwarna coklat, tetapi saat kami sampai di sana (Pulau Gag), air laut berwarna biru."

Sang gubernur menekankan bahwa lokasi wisata Painemo berada jauh dari area pertambangan nikel, sehingga aktivitas pertambangan tidak berdampak langsung pada destinasi wisata tersebut. Lebih lanjut, Kambu meyakinkan bahwa kegiatan pertambangan yang dijalankan oleh PT Gag Nikel telah mematuhi semua peraturan yang berlaku dan dilakukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.

"Tambang nikel di sana kerjanya cukup bagus. Mereka sudah melakukan eksplorasi dan reboisasi sejak lama. Reklamasi juga sudah dilakukan dengan membangun pelabuhan sehingga tidak menimbulkan pencemaran," jelasnya. Ia menambahkan bahwa perusahaan telah melakukan upaya reklamasi dan pengelolaan lingkungan yang baik.

Pernyataan Kambu ini sekaligus membantah tudingan adanya pencemaran lingkungan di area tambang nikel. Ia menduga bahwa video yang beredar dan menjadi dasar kekhawatiran publik mungkin berasal dari lokasi lain dan tidak terkait dengan aktivitas PT Gag Nikel.

Sebelumnya, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, sempat mengambil langkah untuk menghentikan sementara operasional tambang nikel di Raja Ampat sebagai respons terhadap kekhawatiran masyarakat dan aktivis lingkungan. Keputusan ini diambil untuk memberikan waktu bagi evaluasi lebih lanjut terhadap potensi dampak lingkungan dari aktivitas pertambangan. Namun, pernyataan terbaru dari Gubernur Kambu memberikan perspektif yang berbeda, menekankan bahwa aktivitas pertambangan di Pulau Gag telah dilakukan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan standar lingkungan yang berlaku.

Kambu juga menceritakan pengalamannya saat tiba di lokasi PT Gag Nikel, di mana ia dan rombongan disambut oleh aksi protes dari para pekerja dan keluarga mereka. Para pekerja tersebut mengungkapkan kekhawatiran mereka akan kehilangan pekerjaan jika perusahaan ditutup. "Kami disambut dengan isak tangis para pekerja, bahkan keluarga mereka, termasuk anak-anak, pun menangis. Mereka meminta kepada menteri agar perusahaan tidak ditutup. Jika kami sebagai pemerintah mau mengikuti kemauan masyarakat, kenapa kami harus membuat rakyat susah?" ujarnya.

Daftar Kata Kunci: * Gubernur Papua Barat Daya * Elisa Kambu * Pulau Gag * Raja Ampat * Tambang Nikel * Kerusakan Lingkungan * Hoaks * Menteri ESDM * PT Gag Nikel * Reboisasi * Reklamasi * Pencemaran Lingkungan * Aksi Protes Pekerja