Rumah Praktisi Spiritual di Probolinggo Diteror Ledakan Bondet
Kepanikan melanda Desa Randuputih, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, tatkala sebuah ledakan keras menggelegar pada dini hari, Minggu (08/06/2025). Sumber ledakan berasal dari bondet, atau bom ikan, yang sengaja dilemparkan ke rumah Daryanti (52), seorang wanita yang dikenal warga setempat sebagai praktisi spiritual atau "Dukun Litrik".
Menurut penuturan Daryanti, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Saat kejadian, ia sedang berada di dalam kamarnya. Getaran ledakan yang dahsyat membuatnya bergegas keluar rumah dan mendapati terasnya telah porak-poranda. Kaca jendela pecah berantakan dan lantai keramiknya hancur berkeping-keping. Daryanti mengaku sempat melihat dua orang yang mengendarai sepeda motor matic jenis Honda PCX melarikan diri sesaat setelah ledakan terjadi. Ia menduga kuat bahwa kedua orang tersebut adalah pelaku pelemparan bondet.
Aparat kepolisian dari Polsek Dringu segera tiba di lokasi kejadian tak lama setelah menerima laporan. Tim investigasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi, termasuk para tetangga korban. Kapolsek Dringu, Iptu Anshori, mengonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap motif dan identitas pelaku. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memeriksa rekaman CCTV yang terpasang di sekitar lokasi, baik milik kantor desa maupun milik warga.
"Kami masih melakukan olah TKP dan pengecekan CCTV, baik di kantor desa maupun milik warga. Akibat ledakan hanya kaca jendela dan keramik yang rusak. Kami tiba di lokasi sekitar pukul 01.05 WIB, artinya ledakan terjadi sekitar pukul 01.00 WIB," ungkap Iptu Anshori kepada awak media.
Kasus pelemparan bondet ini menambah daftar panjang aksi teror serupa yang terjadi di wilayah Probolinggo. Sebelumnya, seorang warga bernama Asma, yang berasal dari Desa Sumber Duren, Kecamatan Krucil, juga menjadi korban teror bondet. Kasus yang menimpa Asma diduga kuat dilatarbelakangi oleh isu bahwa ia dituduh memiliki ilmu hitam atau berprofesi sebagai dukun santet. Asma, bersama anak dan menantunya, telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian dan meminta perlindungan hukum.