Korban Kebakaran Kapuk Muara Mengeluhkan Minimnya Alas Tidur di Pengungsian
Kondisi Pengungsian Korban Kebakaran Kapuk Muara Memprihatinkan
Para korban kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, menyampaikan keluhan terkait minimnya fasilitas alas tidur yang layak di tenda-tenda pengungsian. Beralaskan terpal seadanya, ratusan pengungsi, termasuk bayi dan lansia, terpaksa beristirahat di tengah kondisi yang kurang memadai.
"Dari awal mengungsi tidak ada alas tidurnya," ungkap Sumarni (64), salah seorang pengungsi. Ia berharap uluran tangan donatur untuk menyediakan kasur atau matras agar para pengungsi dapat beristirahat dengan lebih nyaman. Selain alas tidur, kebutuhan mendesak lainnya adalah bantuan sembako, terutama beras, sebagai bekal saat mereka mulai menempati kontrakan.
Ayu Wulansari (34), pengungsi lainnya, menuturkan bahwa ia hanya memiliki kasur usang yang berhasil diselamatkan dari kobaran api. Kasur tersebut menjadi satu-satunya alas tidur bagi dirinya dan bayinya yang baru berusia tiga bulan. "Kita tidur aja beralaskan terpal," keluhnya.
Kondisi ini diperparah dengan jumlah pengungsi yang memadati setiap tenda. Ayu menambahkan, satu tenda bisa menampung hingga 100 orang, membuat suasana semakin pengap dan tidak nyaman, terutama bagi bayi yang rentan terhadap perubahan suhu.
Keterbatasan Fasilitas dan Harapan Para Pengungsi
Pantauan di lokasi pengungsian menunjukkan bahwa sebagian besar tenda hanya beralaskan terpal. Hanya beberapa tenda yang terlihat memiliki matras sebagai alas tidur. Para pengungsi yang tidak kebagian matras terpaksa tidur beralaskan terpal atau kain seadanya. Hal ini tentu sangat memprihatinkan, mengingat rentannya kesehatan para pengungsi, terutama bayi, anak-anak, dan lansia.
Kebakaran besar yang melanda Kampung Sawah, Kapuk Muara, pada Jumat (6/6/2025), telah menghanguskan 485 bangunan dan menyebabkan 3.200 jiwa kehilangan tempat tinggal. Api baru dapat dipadamkan setelah 12 jam akibat akses yang sempit dan sulitnya mendapatkan sumber air.
Saat ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Sementara itu, ribuan korban mengungsi di tenda-tenda darurat yang didirikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, Kementerian Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta.
Para pengungsi sangat berharap adanya bantuan alas tidur yang layak agar dapat beristirahat dengan lebih nyaman dan menjaga kesehatan mereka di tengah kondisi pengungsian yang serba terbatas. Bantuan sembako juga sangat diharapkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
- Kondisi tenda pengungsian yang penuh sesak dan minim fasilitas
- Harapan para pengungsi akan bantuan alas tidur dan sembako