LQ45 Diharapkan Bangkit di Semester Kedua 2025, Ditopang Stimulus dan Dividen
Indeks LQ45, yang berisi saham-saham unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI), menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun berjalan hingga awal Juni 2025. Data menunjukkan bahwa LQ45 mengalami penurunan sebesar 3,02 persen, sementara IHSG justru mencatatkan kenaikan tipis 0,47 persen dan ditutup pada level 7.113,42 pada perdagangan terakhir.
Kendati demikian, sejumlah analis pasar modal memproyeksikan adanya potensi pemulihan kinerja LQ45 pada semester kedua tahun 2025. Optimisme ini didasarkan pada beberapa faktor kunci, antara lain stimulus ekonomi yang digulirkan pemerintah, potensi pembagian dividen oleh sejumlah emiten, serta sentimen positif dari eksternal.
Stimulus Ekonomi Jadi Katalis Positif
Pemerintah telah meluncurkan serangkaian stimulus fiskal dengan tujuan menjaga pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2025 di kisaran 5 persen. Paket stimulus ini mencakup berbagai inisiatif, seperti:
- Diskon tarif transportasi umum
- Potongan tarif tol dan listrik
- Bantuan sosial dan pangan
- Subsidi upah (BSU)
- Diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Stimulus ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong konsumsi, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif bagi sektor-sektor tertentu di pasar modal. Sektor konsumer diperkirakan menjadi salah satu yang paling diuntungkan dari kebijakan ini.
Pembagian Dividen Menarik Investor
Selain stimulus ekonomi, potensi pembagian dividen oleh sejumlah emiten dalam indeks LQ45 juga menjadi daya tarik bagi investor. Beberapa perusahaan yang dikenal rutin membagikan dividen, seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO), menjadi incaran investor yang mencari pendapatan pasif.
Analis memperkirakan PTBA menjadi emiten yang paling menarik dari sisi dividend yield. Dengan asumsi payout ratio 50 persen, yield PTBA untuk tahun buku 2024 diproyeksikan mencapai 7,7 persen.
Rekomendasi Saham Pilihan
Selain saham-saham yang menjanjikan dividen tinggi, analis juga merekomendasikan beberapa saham LQ45 yang dinilai undervalued dan berpotensi mengalami rebound di semester kedua 2025. Beberapa saham yang masuk dalam daftar rekomendasi antara lain:
- BBNI
- BBTN
- CTRA
- INKP
- ITMG
- JMSR
Analis juga memberikan target harga untuk sejumlah saham LQ45 lainnya, seperti ACES, ADRO, AKRA, ARTO, ASII, BBCA, BBRI, BBNI, BMRI, BRIS, EXCL, INDF, ICBP, ITMG, dan JPFA.
Secara keseluruhan, prospek LQ45 pada semester kedua 2025 terlihat lebih cerah dibandingkan semester pertama. Stimulus ekonomi pemerintah, potensi pembagian dividen, dan valuasi saham yang menarik menjadi faktor-faktor kunci yang diharapkan dapat mendorong kinerja indeks ini.