Tekanan Mental Picu Kenaikan Kolesterol, Begini Penjelasan Medisnya
Kadar kolesterol yang melonjak tinggi tidak selalu disebabkan oleh konsumsi daging berlemak berlebihan. Para ahli medis mengungkapkan bahwa stres juga dapat menjadi faktor pemicu utama. Saat tubuh mengalami tekanan, kelenjar adrenal akan melepaskan hormon kortisol. Meskipun dalam jangka pendek hormon ini membantu meningkatkan fokus dan kemampuan pemecahan masalah, stres kronis dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan.
Pengaruh Stres pada Kolesterol
Kadar kortisol yang tinggi akibat stres berkepanjangan dapat membebani jantung dan mengganggu fungsi tubuh lainnya. Selain meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Penting untuk memahami perbedaan antara dua jenis kolesterol utama: LDL (Low Density Lipoprotein) atau yang dikenal sebagai kolesterol "jahat", dan HDL (High Density Lipoprotein) atau kolesterol "baik".
Kadar Kolesterol yang Ideal
Berikut adalah kadar kolesterol yang direkomendasikan:
- Kolesterol total: di bawah 200 mg/dL
- LDL: di bawah 100 mg/dL (atau di bawah 70 mg/dL untuk individu dengan riwayat penyakit jantung atau diabetes)
- HDL: 40 mg/dL atau lebih tinggi untuk pria, 50 mg/dL atau lebih tinggi untuk wanita
- Trigliserida: di bawah 150 mg/dL
Hubungan Stres dan Kolesterol dalam Penelitian
Sejumlah penelitian telah menyoroti kaitan antara stres dan kadar kolesterol. Salah satu riset yang melibatkan 91.500 orang menemukan bahwa stres yang berhubungan dengan pekerjaan dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi. Individu yang mengalami stres di tempat kerja cenderung lebih sering mengonsumsi obat penurun kolesterol.
Penelitian lain yang dilakukan pada petugas penegak hukum di Iowa menunjukkan bahwa wanita mengalami tingkat stres dan kadar kolesterol yang lebih tinggi dibandingkan dengan rekan pria mereka. Petugas wanita yang stres juga cenderung mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, dan mayoritas dari mereka mengaitkan masalah kesehatan mereka dengan stres.
Sebuah studi yang meneliti pengemudi truk, bus, dan taksi, yang dikenal memiliki tingkat stres tinggi, menemukan bahwa mereka yang mengalami stres terkait pekerjaan cenderung memiliki kadar LDL dan trigliserida yang lebih tinggi, kadar HDL yang lebih rendah, dan tekanan darah yang lebih tinggi.
Mekanisme Stres Mempengaruhi Kolesterol
Salah satu teori yang menjelaskan hubungan antara stres dan kolesterol tinggi adalah bahwa stres dapat memicu gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan yang buruk, kurang tidur, dan kurangnya aktivitas fisik. Individu yang stres cenderung mencari pelarian dalam makanan yang tidak sehat atau mengurangi waktu istirahat mereka.
Strategi Mengelola Stres untuk Menjaga Kadar Kolesterol
Meskipun stres tidak selalu dapat dihindari, penting untuk mengelola stres dengan cara yang sehat. Hindari pelarian yang merugikan seperti makan berlebihan, begadang, atau merokok, karena dampaknya dapat memperburuk kesehatan Anda dalam jangka panjang.
Tips Mengelola Stres:
- Jalin hubungan sosial yang positif dengan teman dan keluarga.
- Terlibat dalam kegiatan komunitas atau kegiatan sukarela.
- Dengarkan musik yang menenangkan.
- Lakukan olahraga secara teratur.
- Pertimbangkan teknik relaksasi seperti menulis jurnal untuk mencurahkan perasaan Anda.
Dengan mengelola stres secara efektif, Anda dapat membantu menjaga kadar kolesterol Anda tetap sehat dan mengurangi risiko penyakit jantung.