Idul Adha: Kebersamaan Keluarga Ustadz Solmed dalam Tradisi Kurban dan Sate
Momen Idul Adha tahun ini dirayakan secara istimewa oleh keluarga Ustadz Soleh Mahmud, atau yang lebih dikenal sebagai Ustadz Solmed, bersama sang istri, April Jasmin. Keluarga ini memaknai hari raya kurban dengan menyembelih tiga ekor sapi, sebuah wujud ibadah yang sekaligus menjadi ajang mempererat tali persaudaraan.
April Jasmin mengungkapkan bahwa momen Idul Adha menjadi kesempatan berharga untuk berkumpul bersama keluarga besar. Lebih dari sekadar ibadah, proses penyembelihan hewan kurban menjadi momen favorit bagi keluarga untuk menikmati hidangan khas Idul Adha, yaitu sate. Ustadz Solmed dengan antusias membenarkan bahwa sate hasil kurban adalah hidangan yang sangat digemari.
Suasana rumah pun menjadi lebih meriah saat proses memasak sate dimulai. Anak-anak turut bersemangat membantu, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebersamaan. Meskipun dikenal sebagai keluarga yang religius dan aktif dalam kegiatan sosial, Ustadz Solmed menekankan bahwa kebersamaan adalah esensi utama dari momen Idul Adha.
"Yang paling seru itu bakar-bakarnya. Soal rasa enak itu urusan kedua, yang penting bisa bakar-bakar bersama," ujar Ustadz Solmed dengan santai. Ketika ditanya apakah ada hidangan lain seperti nasi kebuli atau sop, Ustadz Solmed dan April Jasmin kompak menjawab bahwa mereka lebih memilih untuk fokus membakar sate.
"Kita nggak ngesop, cukup sate saja," kata April Jasmin, yang disambut tawa oleh Ustadz Solmed. Mereka mengakui bahwa memasak nasi kebuli bukanlah tradisi di keluarga mereka. Ustadz Solmed bahkan berkelakar bahwa lebih baik membeli nasi kebuli daripada membuatnya sendiri karena prosesnya yang rumit.
Ustadz Solmed juga menggambarkan suasana khas malam Idul Adha yang penuh kehangatan. Biasanya, banyak orang ikut bergabung untuk membakar sate bersama. Bahkan, panitia kurban dari kampung sekitar pun sering berkumpul di rumahnya setelah selesai bertugas, menikmati kopi dan sate bersama. Aroma sate yang mengepul di udara menjadi pemandangan yang tak terpisahkan dari malam Idul Adha di lingkungan tempat tinggalnya.
- Kebersamaan dan Silaturahmi: Idul Adha bukan hanya tentang ibadah kurban, tetapi juga tentang mempererat tali silaturahmi antar anggota keluarga dan masyarakat sekitar.
- Tradisi Keluarga: Membakar sate bersama menjadi tradisi yang dinanti-nantikan oleh seluruh anggota keluarga, menciptakan kenangan indah yang akan selalu diingat.
- Kesederhanaan: Keluarga Ustadz Solmed lebih memilih hidangan sederhana seperti sate daripada hidangan yang lebih rumit seperti nasi kebuli, menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak harus selalu datang dari kemewahan.
Potret Idul Adha ala keluarga Ustadz Solmed ini memberikan inspirasi tentang bagaimana memaknai hari raya kurban sebagai momen untuk meningkatkan keimanan, mempererat hubungan keluarga, dan menjalin silaturahmi dengan sesama.