Gagal Ginjal Mengintai Usia Muda: Gaya Hidup Tak Sehat Jadi Biang Keladi
Kasus gagal ginjal kronis yang menimpa seorang wanita berusia 25 tahun di Bandung menjadi alarm bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Penyakit yang dulunya identik dengan usia senja, kini semakin sering menyerang mereka yang masih produktif. Perubahan gaya hidup yang kurang sehat disinyalir menjadi penyebab utama.
Dokter Dina Nilasari, seorang praktisi kesehatan, menyoroti kebiasaan begadang yang seringkali dibarengi dengan konsumsi minuman berenergi sebagai salah satu faktor risiko. Kombinasi kurang tidur dan asupan zat aditif yang berlebihan memberikan tekanan besar pada ginjal.
"Banyak sekali kita temui kasus anak muda yang sudah harus cuci darah karena gagal ginjal. Gaya hidup, seperti begadang, menjadi salah satu pemicunya," ungkap dr. Dina.
Lonjakan kasus gagal ginjal pada usia muda turut membebani anggaran negara. BPJS Kesehatan mencatat peningkatan signifikan pada biaya pengobatan gagal ginjal kronis di tahun 2024, mencapai angka Rp 11 triliun.
Kebiasaan Sepele Picu Gagal Ginjal di Usia Muda:
- Kurang Tidur Akut: Begadang bukan hanya mengganggu proses regenerasi sel tubuh, tetapi juga mendorong konsumsi suplemen penambah stamina. Kandungan kafein dan zat kimia lain dalam minuman energi, jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan jumlah besar, dapat merusak ginjal.
- Kopi Kekinian Berlebihan: Tren minum kopi, terutama kopi dengan tambahan gula dan susu kental manis, juga perlu diwaspadai. Kandungan gula yang tinggi dalam minuman tersebut meningkatkan risiko obesitas dan diabetes, yang merupakan faktor risiko utama gagal ginjal.
- Obat Nyeri Sembarangan: Penggunaan obat pereda nyeri yang dijual bebas tanpa pengawasan dokter dapat merusak ginjal dalam jangka panjang. Masyarakat perlu diedukasi mengenai bahaya penggunaan obat-obatan yang bersifat toksik bagi ginjal.
- Junk Food Jadi Santapan Harian: Makanan cepat saji atau junk food umumnya mengandung kadar garam natrium yang tinggi. Konsumsi garam berlebihan dapat memicu hipertensi, yang merupakan faktor risiko kerusakan ginjal.
- Minuman Manis Menggantikan Air Putih: Asupan gula berlebihan meningkatkan risiko obesitas dan diabetes mellitus. Kedua kondisi ini merupakan faktor risiko kerusakan ginjal yang dapat berujung pada gagal ginjal kronis.
Langkah Pencegahan:
- Menurunkan berat badan jika berlebih.
- Meningkatkan aktivitas fisik secara teratur.
- Mengonsumsi obat hanya jika benar-benar diperlukan dan sesuai anjuran dokter.
- Membatasi asupan gula, garam, dan lemak.
- Memperbanyak konsumsi sayur dan buah.
- Mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup.