Mark Carney: Perdana Menteri Kanada Baru yang Siap Hadapi Tantangan Ekonomi dan Politik dari AS

Mark Carney: Pemimpin Baru Kanada di Tengah Tekanan Politik dan Ekonomi dari Amerika Serikat

Mark Carney secara resmi telah terpilih sebagai pemimpin Partai Liberal Kanada dan akan segera dilantik sebagai Perdana Menteri. Pengangkatannya menyusul pertemuan dengan Perdana Menteri Justin Trudeau pada Senin, 10 Maret 2025, dan menandai transisi kepemimpinan yang dijanjikan Carney akan berjalan cepat dan lancar. Pelantikan diperkirakan akan berlangsung pada Kamis atau Jumat pekan ini, menurut laporan Globe and Mail.

Pemilihan Carney oleh Partai Liberal dipandang sebagai langkah strategis untuk menghadapi tekanan ekonomi dan politik yang signifikan dari Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump. Trump sebelumnya telah mengancam aneksasi dan menerapkan tarif perdagangan yang merugikan Kanada, menimbulkan ketegangan hubungan bilateral. Keputusan Partai Liberal ini mencerminkan kebutuhan akan seorang pemimpin dengan pengalaman internasional dan kemampuan diplomasi yang mumpuni di tengah tantangan tersebut. Meskipun Carney sendiri enggan berkomentar langsung mengenai hubungannya dengan Trump, mengatakan bahwa ia belum menjabat sebagai Perdana Menteri, langkah-langkah yang diambilnya menunjukkan komitmen untuk menghadapi tantangan tersebut.

Sumber dari Partai Liberal mengindikasikan bahwa Carney, yang juga telah bertemu dengan kaukus parlemen, berencana untuk segera mengadakan pemilihan umum. Keputusan ini didorong oleh situasi politik yang mendesak, terutama mengingat Carney tidak memiliki kursi di parlemen. Oposisi Konservatif, yang dipimpin oleh Pierre Poilievre, telah berjanji untuk menjatuhkan pemerintahan baru ini saat parlemen kembali bersidang pada akhir Maret. Poilievre bahkan menuduh Carney mementingkan kepentingan pribadi, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Partai Liberal.

Perselisihan perdagangan antara Kanada dan AS telah menimbulkan reaksi keras di Kanada. Beberapa provinsi telah menarik produk alkohol AS dari pasaran dan mendorong pembelian produk lokal. Provinsi Ontario bahkan menerapkan biaya tambahan 25 persen pada ekspor listrik ke beberapa negara bagian AS sebagai tanggapan atas tarif impor yang diberlakukan Trump. Menteri Luar Negeri Melanie Joly menyambut baik tindakan tersebut dan menyerukan langkah-langkah yang lebih kuat untuk menghadapi tekanan dari AS. Sebelumnya, AS berencana menerapkan tarif 25 persen pada impor baja dan aluminium Kanada, yang dibalas oleh Kanada dengan tarif serupa terhadap impor AS senilai 30 miliar dolar Kanada.

Meskipun Trump sempat menangguhkan tarif tersebut untuk sementara waktu dalam kerangka Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA), Carney menegaskan bahwa pemerintahannya akan mempertahankan tarif balasan hingga AS menunjukkan rasa hormat. Tantangan yang dihadapi Carney tidak hanya terbatas pada hubungan dengan AS, tetapi juga pada stabilitas politik dalam negeri, dimana ia harus menghadapi oposisi yang kuat dan mempersiapkan diri untuk pemilihan umum dalam waktu dekat. Carney, yang memiliki rekam jejak sebagai Gubernur Bank Kanada dan Bank of England, akan menjadi Perdana Menteri pertama Kanada tanpa pengalaman politik praktis sebelumnya, sebuah fakta yang menambah kompleksitas tantangan yang dihadapinya.

Daftar Kebijakan yang Akan Dihadapi Carney:

  • Mengatasi perselisihan perdagangan dengan AS.
  • Menangani tekanan ekonomi akibat tarif impor AS.
  • Mempertahankan stabilitas politik dalam negeri.
  • Mempersiapkan dan memenangkan pemilihan umum.
  • Membangun hubungan yang konstruktif dengan Presiden Trump.

Kepemimpinan Carney akan diuji dalam beberapa bulan mendatang, dan bagaimana ia menangani tantangan ini akan menentukan masa depan politik dan ekonomi Kanada.