Mendekati puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), kebutuhan konsumsi jemaah haji Indonesia menjadi perhatian utama. Seorang pengusaha kuliner asal Solo, Puspo Wardoyo, kembali dipercaya untuk menyediakan jutaan porsi makanan siap saji bagi para jemaah.

Kerja sama dengan perusahaan makanan di Arab Saudi telah terjalin selama tiga tahun terakhir. Tahun ini, Puspo Wardoyo menargetkan pengiriman hingga 4 juta porsi makanan siap saji dari total 7 juta porsi yang dibutuhkan. Tantangan keterbatasan waktu menjadi kendala utama, namun produksi harian mencapai 50.000 porsi.

Makanan yang dikirimkan berupa hidangan khas Indonesia yang dikemas secara khusus untuk menjaga kualitas dan keamanan konsumsi selama di Armuzna. Menu yang disiapkan meliputi:

• Rendang
• Opor
• Semur
• Sambal Tolo
• Gule

Keunggulan makanan siap saji ini adalah penggunaan teknologi vacuum yang memungkinkan produk bebas dari bahan pengawet. Hal ini sangat penting untuk menjaga kesehatan jemaah haji selama menjalankan ibadah.

Puncak ibadah haji di Armuzna segera dimulai, dengan pergerakan jemaah haji Indonesia menuju Arafah. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan, telah menyiapkan berbagai fasilitas dan tenaga kesehatan untuk mendukung kelancaran ibadah haji. Sebanyak 192 petugas dari PPIH Bidang Kesehatan, 1.044 tenaga kesehatan haji kloter (TKHK), ambulans, bus safari wukuf, serta persediaan obat-obatan dan perbekalan kesehatan telah disiapkan.

Kesiapan layanan kesehatan menjadi fokus utama, dengan sistem pelayanan yang terintegrasi di seluruh titik krusial Armuzna. Distribusi obat-obatan dan perbekalan kesehatan telah dimulai untuk memastikan ketersediaan selama pelaksanaan ibadah haji.