Italia Pertimbangkan Pioli dan Ranieri Usai Pemecatan Spalletti
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) tengah disibukkan dengan pencarian pengganti Luciano Spalletti, yang secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih kepala tim nasional Italia. Pengumuman ini disampaikan hanya beberapa hari setelah kekalahan telak 0-3 dari Norwegia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, yang secara signifikan memperkecil peluang Italia untuk lolos otomatis ke turnamen akbar tersebut.
Kekalahan memalukan tersebut membuat Italia terpuruk di posisi keempat Grup I, terpaut sembilan poin dari Norwegia yang memimpin klasemen. Kondisi ini memicu spekulasi mengenai masa depan Spalletti, yang akhirnya berujung pada keputusan untuk mengakhiri kerjasamanya dengan FIGC. Pertandingan melawan Moldova yang dijadwalkan pada hari Selasa (10/6) akan menjadi laga terakhir Spalletti sebagai arsitek Gli Azzurri.
Sejumlah nama mulai mencuat sebagai kandidat potensial pengganti Spalletti. Dua nama yang paling sering disebut adalah Stefano Pioli dan Claudio Ranieri. Pioli, yang saat ini melatih klub Arab Saudi, Al Nassr, terikat kontrak selama tiga tahun. Namun, ketertarikan FIGC terhadap mantan pelatih AC Milan ini bisa menjadi godaan tersendiri. Pengalaman Pioli dalam membawa Milan meraih Scudetto menjadi nilai tambah yang signifikan.
Sementara itu, Claudio Ranieri, yang saat ini berstatus tanpa klub setelah menyelesaikan tugasnya sebagai pelatih interim AS Roma, menjadi favorit Presiden FIGC, Gabriele Gravina. Pengalaman Ranieri yang kaya, termasuk keberhasilannya membawa Leicester City menjuarai Liga Primer Inggris, menjadikannya kandidat yang sangat dipertimbangkan. Meskipun belum pernah melatih tim nasional sebelumnya, Ranieri memiliki reputasi sebagai pelatih yang mampu membangkitkan semangat tim dan memaksimalkan potensi pemain.
Selain Pioli dan Ranieri, beberapa nama lain juga disebut-sebut sebagai opsi alternatif. Di antaranya adalah mantan pemain Timnas Italia seperti Daniele De Rossi, Fabio Cannavaro, dan Gennaro Gattuso. Ketiga nama ini memiliki pengalaman bermain di level tertinggi dan memahami betul seluk-beluk sepak bola Italia. Namun, kurangnya pengalaman melatih di level atas menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.
Keputusan mengenai siapa yang akan menjadi pelatih kepala Timnas Italia selanjutnya akan menjadi krusial. FIGC harus memilih sosok yang tidak hanya memiliki kemampuan taktik yang mumpuni, tetapi juga mampu membangkitkan kembali semangat tim dan membawa Italia lolos ke Piala Dunia 2026.