Danantara Dikabarkan Incar Saham GoTo di Tengah Isu Merger dengan Grab, Ini Tanggapan Ekonom
Danantara Lirik Potensi Investasi di GoTo: Upaya Amankan Kepentingan Nasional?
Isu mengenai potensi merger antara raksasa teknologi Indonesia, GoTo, dengan Grab Holdings kembali mencuat. Di tengah perbincangan hangat tersebut, muncul kabar bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia tengah menjajaki peluang investasi di GoTo. Langkah ini dipandang sebagai upaya strategis untuk mempertahankan kendali nasional atas entitas gabungan yang akan terbentuk.
Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai positif potensi keterlibatan Danantara. Menurutnya, langkah ini selaras dengan fokus Presiden Prabowo Subianto terhadap ekonomi kerakyatan dan kepentingan nasional. Dukungan dari pemerintah, lanjut Wijayanto, sangat mungkin diberikan mengingat ekosistem GoTo saat ini menopang jutaan mitra pengemudi, kurir, UMKM, dan pelanggan.
"Ekosistem ini menyentuh hajat hidup banyak orang, dari pengemudi hingga pelaku usaha. Keberadaan GoTo menghubungkan puluhan juta pelaku ekonomi, mulai dari ojek, taksi, kurir, hingga sistem pembayaran, dengan potensi pengembangan yang luas ke berbagai sektor lainnya," ujar Wijayanto.
Mengamankan Kepentingan Nasional dalam Ekosistem Digital
Pemerintah, kata Wijayanto, berkepentingan untuk memastikan ekosistem GoTo memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh pihak yang terlibat. Dalam konteks ini, keterlibatan Danantara sebagai pemegang saham dipandang sebagai langkah praktis untuk mengamankan kepentingan pemerintah dan rakyat. Upaya ini dinilai krusial untuk mendorong ekonomi kerakyatan yang inklusif.
Menurut laporan Bloomberg, Danantara telah memulai diskusi awal dengan GoTo terkait potensi akuisisi saham minoritas jika merger dengan Grab terealisasi. Langkah ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran pemerintah terhadap dampak merger, sekaligus memberikan peluang bagi Indonesia untuk memiliki saham di salah satu perusahaan teknologi terbesar di Asia.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Danantara mengenai kabar penjajakan investasi tersebut.
- Ekosistem GoTo Saat Ini:
- Melibatkan sekitar 4 juta mitra pengemudi dan kurir.
- Menjangkau jutaan UMKM.
- Melayani puluhan juta pelanggan.