Tragedi Kebakaran Pabrik Lilin di Tamansari: Warga Kehilangan Tempat Tinggal dan Dokumen Penting

Kebakaran hebat melanda sebuah pabrik lilin di kawasan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, pada Kamis (5/6/2025) malam, meninggalkan duka mendalam bagi puluhan keluarga. Api yang berkobar dengan cepat meluluhlantakkan bangunan dan menghanguskan harta benda berharga milik warga sekitar. Akibatnya, ratusan jiwa terpaksa mengungsi dan kehilangan tempat tinggal.

Susi, salah seorang korban kebakaran, dengan nada pilu menceritakan bagaimana ia dan keluarganya tak sempat menyelamatkan banyak barang saat api mulai membesar. “Saya hanya bisa menyelamatkan diri, baju yang melekat di badan, dan tas kerja yang biasa saya bawa,” ujarnya saat ditemui di posko pengungsian. Ia mengungkapkan bahwa dokumen-dokumen penting seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), ijazah, akta kelahiran, serta perabotan rumah tangga seperti televisi dan kulkas, semuanya lenyap terbakar.

Berdasarkan data yang dihimpun, kebakaran ini mengakibatkan 61 Kepala Keluarga (KK) atau 178 jiwa kehilangan tempat tinggal. Mereka kini mengungsi di tenda-tenda yang didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dan Dinas Sosial DKI Jakarta, serta di Masjid Jami Al Huda. Kondisi pengungsian yang serba terbatas tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para korban, terutama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain kehilangan tempat tinggal dan harta benda, para korban juga mengalami trauma akibat kejadian nahas ini. Sinta, warga lainnya yang mengungsi di Masjid Jami Al Huda, mengaku masih terbayang-bayang kobaran api yang melalap rumahnya. Ia hanya sempat menyelamatkan sebuah televisi, telepon genggam, dan beberapa potong pakaian. “Surat-surat penting tidak ada yang sempat saya bawa,” tuturnya dengan nada sedih.

Warga berharap agar pemilik pabrik lilin bertanggung jawab atas kerugian yang mereka alami. Mereka menuntut agar pabrik tersebut ditutup dan tidak diizinkan beroperasi kembali. Selain itu, mereka juga berharap agar pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan bantuan yang memadai, terutama dalam penyediaan tempat tinggal yang layak dan penggantian dokumen-dokumen penting yang hilang.

Menurut keterangan Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Joko Susilo, pihaknya menerima laporan kebakaran pada pukul 22.09 WIB. Sebanyak 23 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian untuk memadamkan api. Proses pemadaman berlangsung cukup lama karena api terus merambat dengan cepat. Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwajib.

Mediasi antara warga korban kebakaran, pemilik pabrik lilin, serta perwakilan dari RT, RW, dan kelurahan setempat rencananya akan digelar pada Selasa (10/6/2025). Warga berharap agar mediasi ini dapat menghasilkan solusi yang adil dan dapat meringankan beban yang mereka tanggung.

Berikut adalah poin-poin tuntutan warga:

  • Pabrik lilin bertanggung jawab secara materiil atas semua kerugian yang dialami warga.
  • Warga meminta agar mereka memiliki rumah kembali seperti semula.
  • Pabrik lilin ditutup dan tidak diizinkan beroperasi lagi.