Starbucks secara resmi mengumumkan penurunan harga untuk sejumlah menu minuman dingin di seluruh gerai mereka di China. Kebijakan ini, yang mulai berlaku pada Selasa, menandai langkah strategis perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar kopi Negeri Tirai Bambu.

Pengumuman penurunan harga ini disampaikan melalui platform media sosial Weixin, di mana Starbucks menguraikan rencananya untuk menawarkan harga yang lebih terjangkau pada puluhan menu, termasuk varian minuman non-kopi dan Frappuccino yang populer. Penyesuaian harga ini dilakukan di tengah perlambatan ekonomi dan meningkatnya kekhawatiran konsumen terkait stabilitas pekerjaan.

Langkah ini secara luas dipandang sebagai respons terhadap tekanan yang meningkat dari pemain lokal seperti Luckin Coffee dan Cotti, yang menawarkan kopi dengan harga yang jauh lebih rendah. Beberapa minuman Starbucks kini akan dijual mulai dari 23 yuan. Harga ini masih terpaut jauh dari harga pesaing lokal, yang sering kali menawarkan kopi dengan harga mulai dari 9,9 yuan, atau bahkan lebih rendah dengan promosi.

Meski demikian, sumber internal Starbucks menekankan bahwa penurunan harga ini bukan semata-mata reaksi terhadap persaingan harga. Sebaliknya, ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk mendorong penjualan pada jam-jam sepi dan memanfaatkan permintaan konsumen terhadap produk non-kopi, khususnya pada sore hari.

Sebelumnya, Starbucks telah menyatakan keengganannya untuk terlibat dalam perang harga langsung. Akan tetapi, perusahaan telah mengambil langkah-langkah lain untuk menarik pelanggan, seperti memperkenalkan ukuran minuman yang lebih kecil dan menawarkan kupon diskon. Penyesuaian harga terbaru ini mengindikasikan perubahan strategi yang lebih komprehensif.

China merupakan pasar terbesar kedua bagi Starbucks setelah Amerika Serikat. Penyesuaian harga ini juga dilakukan seiring upaya mereka untuk merevitalisasi bisnis di China dan memperkuat struktur keuangan perusahaan.