Transformasi Impian: Dari Cita-Cita Jaksa Hingga Bintang Cosplay, Kisah Inspiratif Kameaam
Kisah inspiratif datang dari Kameaam, seorang cosplayer berbakat asal Pemalang yang telah menapaki dunia cosplay sejak tahun 2015. Perjalanan panjang selama hampir satu dekade ini, membawanya dari sekadar hobi iseng menjadi profesi yang menghidupi dan mengharumkan namanya. Di balik kostum-kostum karakter anime dan game yang memukau, tersimpan cerita tentang perjuangan, penemuan jati diri, dan keberanian untuk mengejar passion.
Di sebuah acara yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Kameaam berbagi cerita mengenai awal mula dirinya terjun ke dunia cosplay. Berawal dari keisengan semata, ketertarikannya semakin mendalam saat ia menempuh pendidikan Sarjana Hukum di Semarang. Dunia cosplay, baginya, menawarkan kebebasan berekspresi yang tidak ia temukan di dunia nyata. "Di dunia nyata kan semua serba dibatesin ya, kalau di cosplay aku bisa jadi sesuatu yang lain, jadi cosplayer bisa mencakup banyak hal. Jadi memang penghiburan di diri kita sendiri juga," ungkap Kameaam yang dikenal sebagai penggemar berat karakter Nami dan Nico Robin dari serial One Piece.
Kesungguhan Kameaam dalam menekuni hobinya sempat mendapat tentangan dari orang tua, terutama ibunya. Namun, dengan keyakinan dan tekad yang kuat, ia berhasil meyakinkan keluarganya untuk memberikan kesempatan. "Ketika aku cosplay ini kan hobi dan suka, awalnya gak boleh. Harus sekolah akademik, sekolah-sekolah terus. Aku bilang, kasih waktu satu kali-lah buat menjajakan hobi aku. Aku buktikan ke mereka kalau berhasil jadi kerjaan," tegasnya.
Kameaam membuktikan bahwa ia mampu menyeimbangkan antara pendidikan dan hobinya. Pada tahun 2020, ia berhasil meraih gelar Sarjana Hukum, sembari terus mengembangkan diri di dunia cosplay. Titik fokusnya dalam membangun karir di dunia cosplay dimulai pada tahun 2019. Kerja kerasnya membuahkan hasil, ia mendapatkan berbagai tawaran kolaborasi, mulai dari podcast hingga endorsement. Bahkan, ia pernah diundang ke podcast Deddy Corbuzier dan YouTube iShowSpeed, serta mampu mencukupi kebutuhan hidupnya di Jakarta.
Di ajang AFA ID 2025, Kameaam tampil memukau sebagai Lumine dari game Genshin Impact. Ia menuturkan bahwa keseriusannya dalam menekuni hobi telah membawanya pada kesuksesan. "Alhamdulillah bisa jadi kerjaan dan mendukung hobi aku. Jadi memang bolak-balik aja, saling mendukung," ujarnya dengan wajah berseri-seri.
Sebelum mantap memilih jalan sebagai cosplayer, Kameaam sempat bercita-cita menjadi seorang jaksa. Saat mengenyam pendidikan S1 di Semarang, ia awalnya ingin masuk jurusan seni, namun tidak diizinkan. Akhirnya, ia memilih jurusan Hukum dengan harapan dapat menegakkan keadilan. "Tadinya mau jadi seseorang yang adil, mau ke pidana jadi jaksa. Ketika berjalannya waktu, (kayaknya) berat deh. Mungkin akan susah di situ," ungkapnya sambil tertawa. Ia kemudian beralih minat ke hukum perdata, khususnya agraria, dan sempat bercita-cita menjadi seorang notaris. Ketika ditanya apakah masih ingin menjadi jaksa, Kameaam menjawab dengan senyuman, "Mau sih, tapi kayaknya aku harus kuliah lagi deh."
Sebagai seorang cosplayer yang kerap tampil dengan kostum-kostum seksi, Kameaam tak luput dari komentar negatif dan stereotip. Bahkan, ia sering menerima pesan-pesan pribadi (DM) yang menawarkan sejumlah uang fantastis. Dalam podcast Deddy Corbuzier, ia mengungkapkan pernah ditawar hingga Rp 60 juta. "Iya itu di DM, aku cuma ngebaca doang. Kalau di IG kan gak kelihatan ya. (Harganya) dinaekin terus, tapi kayaknya abis dari YouTube Deddy Corbuzier, udah berkurang banget. Mungkin orangnya nonton kali ya, takut di-publish," terangnya sambil tertawa.
Kameaam kini lebih memilih untuk fokus pada hal-hal positif dan mengabaikan komentar negatif yang diterimanya. Ia aktif membagikan pengalaman dan pengetahuan seputar dunia cosplay di media sosialnya, dengan harapan dapat menginspirasi orang lain untuk berani mengejar impian mereka.