Inisiatif Baru Diluncurkan untuk Memerangi Riset Medis yang Menyesatkan

Upaya Global untuk Menjaga Integritas Pedoman Kesehatan

Center for Scientific Integrity (CSI) telah mengumumkan peluncuran Medical Evidence Project, sebuah inisiatif ambisius yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi dampak penelitian medis yang cacat atau bahkan palsu. Proyek ini, yang didanai oleh hibah sebesar $900.000 dari Open Philanthropy, dipimpin oleh konsultan integritas sains James Heathers dan secara resmi dimulai pada 1 Juni 2025.

Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk membersihkan literatur medis dari studi-studi yang berpotensi menyesatkan dan untuk mencegah pengaruh negatif mereka terhadap pedoman kesehatan yang digunakan oleh para profesional medis di seluruh dunia. CSI, yang dikenal sebagai organisasi nirlaba yang mengelola Retraction Watch, sebuah basis data yang melacak penarikan karya ilmiah, menyadari bahwa studi yang flawed dapat memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan masyarakat.

Heathers menjelaskan bahwa proyek ini akan fokus pada identifikasi makalah-makalah yang mengandung kesalahan atau bahkan fabrikasi data yang signifikan, yang kemudian dapat menyebabkan bias dalam meta-analisis dan akhirnya memengaruhi pedoman klinis. Meta-analisis, yang merupakan tinjauan sistematis yang menggabungkan hasil dari berbagai studi serupa, sering kali menjadi dasar bagi rekomendasi medis yang diterapkan secara luas.

Dampak Penelitian Medis yang Bermasalah

Direktur Eksekutif CSI menekankan bahwa masalah penelitian medis yang cacat, baik karena kesalahan yang tidak disengaja, pelanggaran etika, maupun pemalsuan yang disengaja, merupakan ancaman serius bagi integritas sains. Diperkirakan bahwa sekitar 1 dari setiap 50 makalah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah harus ditarik kembali karena berbagai alasan.

Sebagai contoh, Heathers menunjuk pada kasus di mana tinjauan sistematis yang terkemuka telah terkontaminasi oleh penelitian yang palsu atau cacat. Analisis terhadap 50 tinjauan medis terkemuka mengungkapkan bahwa sekitar 6% dari makalah yang menjadi bagian dari tinjauan tersebut mengandung masalah yang signifikan.

Kasus lain yang disoroti adalah pedoman tahun 2009 dari European Society of Cardiology yang merekomendasikan penggunaan beta-blocker untuk melindungi jantung selama operasi non-jantung. Rekomendasi ini sebagian besar didasarkan pada serangkaian penelitian yang kemudian menimbulkan kekhawatiran tentang validitasnya. Meskipun pedoman tersebut diamandemen pada tahun 2013, penyelidikan lebih lanjut tidak dapat sepenuhnya menghilangkan keraguan tentang penelitian tersebut. Analisis lain menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap pedoman tahun 2009 mungkin telah menyebabkan ribuan kematian per tahun hanya di Inggris saja.

Strategi untuk Mengidentifikasi dan Memperbaiki Penelitian yang Cacat

Medical Evidence Project akan menggunakan berbagai strategi untuk mengidentifikasi penelitian medis yang bermasalah. Salah satu pendekatan adalah menyediakan platform anonim di http://medicalevidenceproject.org/ bagi whistleblower untuk memberikan petunjuk atau saran tentang makalah yang diduga cacat. Platform ini dirancang untuk memberikan alternatif yang lebih aman dan efektif bagi individu yang mungkin takut untuk melaporkan kekhawatiran mereka melalui saluran publik lainnya.

Selain itu, tim proyek berencana untuk mengembangkan metode komputasi sendiri untuk mendeteksi penelitian yang bermasalah. Metode ini mungkin mencakup penggunaan teknik seperti Problematic Paper Screening, yang dapat mengidentifikasi frasa yang dibuat-buat, teks yang dihasilkan oleh AI, dan indikator lain dari potensi masalah dalam sebuah makalah.

Dengan menggabungkan input dari whistleblower dengan analisis komputasi yang canggih, Medical Evidence Project berharap dapat secara signifikan mengurangi dampak penelitian medis yang cacat terhadap pedoman kesehatan dan akhirnya meningkatkan kualitas hidup manusia.