Kejadian Langka di Tangsel: Paru Sapi Kurban Muncul dengan Nama Tertulis, Gegerkan Warga
Fenomena tak lazim menggemparkan warga Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) pada momen Idul Adha lalu. Sebuah potongan paru sapi kurban ditemukan dengan ukiran nama yang jelas terbaca, memicu perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Insiden ini bermula ketika panitia kurban Masjid Al Ikhlas tengah melakukan proses penyembelihan dan pembagian daging kurban. Saat Warman, salah seorang panitia, tengah melakukan penyesetan paru sapi, ia mendapati sebuah keanehan. Di permukaan paru sapi tersebut, terukir sebuah nama lengkap: 'Muhamad Musofa bin Jalal Sayuti', tertulis dengan huruf kapital berwarna hitam yang meski sedikit memudar, tetap jelas terbaca.
Berikut rincian penampakan nama tersebut:
- Bagian atas: 'Muhamad Musofa'
- Tengah: 'Bin'
- Bagian bawah: 'Jalal Sayuti'
Suhada, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Ikhlas, membenarkan kejadian tersebut. Ia menuturkan bahwa Warman, sang penemu pertama, sempat mencoba menghapus tulisan tersebut, namun gagal. Warman kemudian melaporkan temuan ini kepada Suhada, yang setelah memeriksa langsung, meyakini bahwa tulisan tersebut bukanlah hasil rekayasa manusia.
"Ketika penyesetan itu yang dilakukan oleh Bapak Warman, ternyata ada satu keajaiban dan satu yang unik, ajib. Apa keajaibannya? Ada tulisan yang tertulis ternama 'Muhamad Musofa bin Jalal Sayuti', yang bertuliskan berupa huruf kapital, semuanya kapital," Ujar Suhada.
"Akhirnya kesimpulannya ternyata betul ini bukan rekayasa manusia, bukan rekayasa sengaja oleh orang yang berkorban, apalagi dari panitia. Nauzubillah. Tidak ada rekayasa apapun," jelas Suhada.
Menurut Suhada, Muhamad Musofa bin Jalal Sayuti adalah seorang warga yang pada Idul Adha lalu menyumbangkan seekor kambing untuk dikurbankan, bukan pemilik sapi yang dimaksud. Suhada juga telah menginformasikan temuan aneh ini kepada Musofa.
"Sudah (diberi tahu), dan beliau sendiri ketika ketemu dengan saya waktu salat subuh, dia menangis karena saya sampaikan kronologinya," ungkap Suhada.