Ketep Pass Catat Lonjakan Pengunjung di Libur Idul Adha, Minat Wahana Berbayar Merosot

Ketep Pass Alami Kenaikan Jumlah Wisatawan Saat Libur Idul Adha, Namun Wahana Berbayar Kurang Diminati

Objek wisata Ketep Pass yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah kunjungan wisatawan selama periode libur Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Meskipun demikian, peningkatan ini tidak serta merta diikuti dengan antusiasme yang sama terhadap wahana-wahana berbayar yang tersedia di lokasi wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Magelang ini.

Edward Alfian, Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Ketep Pass, menjelaskan bahwa lonjakan pengunjung terjadi selama tiga hari, dari Jumat hingga Minggu (6–8 Juni 2025), dengan total mencapai ribuan wisatawan. "Jumlah ini sesuai dengan target yang kami tetapkan, yaitu sekitar 2.000 pengunjung," ungkap Edward pada hari Senin (9/6/2025).

Secara rinci, pada hari Jumat, Ketep Pass mencatat sekitar 1.000 kunjungan. Peningkatan signifikan terjadi pada hari Sabtu dan Minggu, dengan jumlah pengunjung mendekati 2.000 orang per hari. Dibandingkan dengan hari-hari biasa yang hanya mencatat sekitar 500 pengunjung, atau akhir pekan di luar libur nasional dengan 1.000 pengunjung, angka ini menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan.

Namun, di balik peningkatan jumlah kunjungan, terdapat kekhawatiran terkait minat wisatawan terhadap wahana berbayar. Edward Alfian menyoroti penurunan minat yang signifikan terhadap dua wahana utama, yaitu Bioskop Mini dan Menara Langit Merapi. "Kami merasakan adanya penurunan daya beli masyarakat, yang berdampak pada penurunan jumlah pengunjung di kedua wahana tersebut," jelasnya.

Kedua wahana ini mengenakan tarif masuk sebesar Rp 10.000 per orang. Perbandingan dengan libur Waisak pada bulan Mei lalu semakin memperjelas penurunan ini. Saat itu, Bioskop Mini dan Menara Langit Merapi mampu menarik sekitar 500 pengunjung per hari. Namun, selama libur Idul Adha, jumlah pengunjung kedua wahana ini hanya berkisar antara 150 hingga 200 orang per hari.

Arif Rahman Hakim, Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang, sependapat bahwa lesunya daya beli masyarakat menjadi faktor utama penyebab penurunan minat terhadap wahana berbayar. "Kondisi perekonomian saat ini memang sedang tidak baik. Kami pesimis dapat mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan di akhir tahun nanti," ujarnya saat ditemui pada hari Senin (9/6/2025).

Arif mengungkapkan bahwa pendapatan Ketep Pass hingga bulan April 2025 baru mencapai sekitar Rp 58 juta. Angka ini jauh di bawah capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 138 juta. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola Ketep Pass untuk mencari strategi baru dalam menarik minat wisatawan, khususnya untuk wahana-wahana berbayar yang menjadi sumber pendapatan utama objek wisata ini.

Beberapa strategi yang mungkin dapat dipertimbangkan antara lain adalah melakukan promosi yang lebih gencar, menawarkan paket bundling yang menarik, atau meningkatkan kualitas dan variasi wahana yang ada. Selain itu, perlu juga dilakukan evaluasi terhadap harga tiket masuk wahana, dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat saat ini. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan Ketep Pass dapat kembali menjadi destinasi wisata yang menarik dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan daerah.